Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Faktor yang Buat Kultas, TV, atau Mesin Cuci Cepat Rusak Menurut Pakar

Kompas.com - 08/09/2025, 08:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

 

 

KOMPAS.com - Peralatan elektronik kini sudah jadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.

Mulai dari kulkas untuk menyimpan makanan, televisi sebagai hiburan, hingga mesin cuci dan AC yang mempermudah pekerjaan rumah tangga.

Namun, meski sangat membantu, cara penggunaan yang keliru justru bisa membuat perangkat cepat rusak.

Lalu, apa saja faktor yang memengaruhi usia pakai peralatan elektronik?

Baca juga: Tanpa Perlu Dibongkar, Ini Cara Membersihkan Mesin Cuci Pakai Cuka

Faktor penyebab perabot elektronik mudah rusak

Dosen Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY), Toto Sukisno, M.Pd, menjelaskan kebiasaan sederhana seperti menyalakan dan mematikan perangkat sembarangan, membiarkannya menyala terlalu lama, hingga jarang dirawat, dapat mempercepat kerusakan.

1. Supai tegangan tak stabil

Menurut Toto, faktor utama yang paling sering membuat perangkat elektronik rusak adalah suplai listrik yang tidak stabil.

“Suplai tegangan yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah bisa merusak komponen,” ujarnya saat dimintai informasi Kompas.com, Minggu (7/9/2025).

Dalam spesifikasi perangkat biasanya dicantumkan rentang toleransi, misalnya plus-minus 5 persen dari tegangan normal.

"Misalnya, plus-minus 5 persen, maka nilai tegangan yang diberikan pada komponen tersebut diperbolehkan bervariasi dari -5 persen sampai dengan +5 persen," kata dia.

Baca juga: Tahapan Mengurus Sertifikat Tanah Elektronik di BPN

Meski secara teori demikian, Toto menambahkan, nilai tegangan yang tetap lebih diharapkan.

Baca juga: Cara Menghentikan Mesin Cuci yang Goyang dan Berisik

2. Pemakaian melebihi kapasitas

Faktor lain adalah penggunaan yang tidak sesuai kapasitas.

Setiap perangkat memiliki batas kemampuan, dan jika dipaksakan bekerja melebihi batas tersebut, kerusakan bisa terjadi lebih cepat.

Contohnya, mesin cuci berkapasitas 7 kg sering kali dipaksa mencuci pakaian dengan bobot lebih dari 7 kg.

“Ada baiknya isi hanya sekitar 3,5 sampai 4 kg. Untuk selimut atau bedcover, cucilah secara terpisah,” saran Toto.

3. Suhu dan lingkungan

Lingkungan juga sangat memengaruhi ketahanan perangkat elektronik. Tempat yang berdebu atau lembap bisa mempercepat kerusakan.

“Debu yang menumpuk pada komponen utama, jika tidak dibersihkan, dapat menyebabkan korsleting,” jelas Toto.

Suhu tinggi juga bisa memperpendek usia komponen, meski kondisi temperatur saat ini masih relatif aman.

Karena itu, perangkat sebaiknya ditempatkan di ruangan dengan suhu normal dan dibersihkan secara rutin, misalnya mengelap debu atau memastikan tidak ada benda yang mengganjal kinerjanya.

"Debu pada komponen utama peralatan, di mana kalau tidak dilakukan perawatan (pembersihan) bisa mengakibatkan shotcut cuit (korslet) pada komponen elektronik," ucap Toto.

Baca juga: Cara Membersihkan Mesin Cuci agar Tetap Awet Tanpa Perlu Dibongkar

 

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau