Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kirab Trunajaya Keraton Yogyakarta Besok, 2 Kereta Kuda Pusaka Bakal Keluar Setelah 10 Tahun

Kompas.com - 21/10/2025, 17:55 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta akan menggelar kirab Trunajaya pada Rabu (22/10/2025) dengan menampilkan sesuatu yang istimewa.

Dua kereta pusaka bersejarah, Kereta Landower dan Kereta Premili, yang sudah lebih dari satu dekade tidak dipertontonkan ke publik akan ikut serta. Kedua kereta pusaka ini, sekarang berada di Museum Wahanarata.

Kepala Museum Wahanarata RM. Pradiptya Abikusno menyebut, momen ini termasuk momen spesial karena terakhir kereta digunakan saat Dhaup Ageng tahun 2013.

Dhaup Ageng 2013 di Keraton Yogyakarta adalah pernikahan agung antara GKR Hayu dan KPH Notonegoro yang dilangsungkan pada tanggal 23 Oktober 2013.

Baca juga: Senyum Kosim, Tukang Becak Dapat Bayaran Lebih Saat Bawa Pejabat di Kirab Tunggul Indramayu

Tentang 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja

Kereta Landower

Pradiptya mengatakan, Kereta Landower dibuat pada 1900.

Kereta ini juga dikenal dengan nama Kereta Landower Surabaya. Kereta Landower milik Pangeran Purbaya yang kemudian menjadi Sultan Hamengku Buwono VIII.

Keraton Yogyakarta akan menggelar kirab Trunajaya pada Selasa (21/10/2025), menampilkan dua kereta pusaka bersejarah, Kereta Landower dan Premili, yang sudah lebih dari 10 tahun tidak dipertontonkan. Kedua kereta ditarik 4 kuda dan dikusiri keturunan kusir HB VIII.KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Keraton Yogyakarta akan menggelar kirab Trunajaya pada Selasa (21/10/2025), menampilkan dua kereta pusaka bersejarah, Kereta Landower dan Premili, yang sudah lebih dari 10 tahun tidak dipertontonkan. Kedua kereta ditarik 4 kuda dan dikusiri keturunan kusir HB VIII.

Kereta Premili

Sementara Kereta Premili dibuat tahun 1921. Kereta ini mulai digunakan pada masa Hamengku Buwono ke VIII.

Di Keraton Yogyakarta, kereta Premili ini ditarik dengan 4 hingga 6 kuda untuk difungsikan sebagai angkutan penari.

"Ini termasuk momen istimewa, hampir lebih dari satu dekade akhirnya Keraton mengeluarkan dua kereta pusakanya," ujarnya, Selasa (21/10/2025).

“Terakhir kereta digunakan saat Dhaup Ageng tahun 2013,” imbuhnya.

Kereta Premili merupakan kereta besar yang digunakan untuk membawa rombongan, lebih dari 10 penumpang.

Peran Kereta Premili dan Landower dalam Kirab Trunajaya Besok

Pada kirab besok, Kereta Premili akan digunakan mengangkut Pamuncal atau pelatih dari Beksan Trunajaya.

Sementara kereta Landower digunakan untuk para bupati atau tumenggung pada tokoh Trunajaya.

“Kirab dari DPRD DIY (Malioboro), ke selatan menuju Pagelaran Keraton Yogyakarta,” katanya.

Dalam kirab ini akan menggunakan 60 ekor kuda. Satu kereta akan ditarik dengan 4 kuda.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kulon Progo Kembangkan Akses Utara Stasiun Wates, Bakal Terhubung dengan Alun-alun
Kulon Progo Kembangkan Akses Utara Stasiun Wates, Bakal Terhubung dengan Alun-alun
Yogyakarta
Pemda DIY Bakal Sewakan Rumah Dinas dan Lahan Kosong untuk Tambah PAD, Ini Beberapa Lokasinya
Pemda DIY Bakal Sewakan Rumah Dinas dan Lahan Kosong untuk Tambah PAD, Ini Beberapa Lokasinya
Yogyakarta
Jenazah Raja Keraton Solo PB XIII Bakal Diangkat Lewati 400 Anak Tangga di Makam Imogiri, Prosesi Wajib
Jenazah Raja Keraton Solo PB XIII Bakal Diangkat Lewati 400 Anak Tangga di Makam Imogiri, Prosesi Wajib
Yogyakarta
DIY Sedang Verifikasi Data 7.000 Penerima Bansos Terindikasi Judol, Terbukti Langsung Coret
DIY Sedang Verifikasi Data 7.000 Penerima Bansos Terindikasi Judol, Terbukti Langsung Coret
Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Tak Bunyikan Gamelan 4 Hari, Bentuk Duka Wafatnya PB XIII
Keraton Yogyakarta Tak Bunyikan Gamelan 4 Hari, Bentuk Duka Wafatnya PB XIII
Yogyakarta
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Gunung Merapi Terpantau Keluarkan Awan Panas hingga 2.500 Meter, Status Tetap Siaga
Yogyakarta
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
Yogyakarta
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Kecelakaan Maut di Demak: 4 Orang Tewas dalam Adu Banteng Motor
Yogyakarta
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh
Yogyakarta
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
320 Hektare Kawasan Merapi Rusak akibat Tambang Ilegal, Kepala TNGM: Sudah Kami Larang, tapi Tak Mampu
Yogyakarta
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Bareskrim Usut 36 Titik Tambang Pasir Ilegal di Magelang, Omzet Tembus Rp 3 Triliun
Yogyakarta
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Jelang Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 6 Yogyakarta Ganti Rel Sepanjang 7 Kilometer
Yogyakarta
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Dari Kridosono ke Malioboro, Kayuhan Warga Yogyakarta Rayakan Jumat Akhir Bulan di Tengah Hujan
Yogyakarta
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Yogyakarta, 2 Orang dan 2 Mobil Tertimpa Baliho Papan Nama
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Yogyakarta, 2 Orang dan 2 Mobil Tertimpa Baliho Papan Nama
Yogyakarta
Jembatan Pandansimo Diserbu PKL Dadakan, Berisiko Timbulkan Laka, Area Khusus Disiapkan
Jembatan Pandansimo Diserbu PKL Dadakan, Berisiko Timbulkan Laka, Area Khusus Disiapkan
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau