Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andra Soni "Warning" Pengelola Wisata Banten: Setop Pungli, Jangan Bikin Malu Daerah!

Kompas.com - 23/05/2025, 09:35 WIB
Rasyid Ridho,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Andra Soni meminta setiap destinasi wisata di wilayahnya mengedepankan pelayanan dan keramahan kepada wisatawan yang berkunjung.

Andra menegaskan, jangan sampai wisatawan yang datang ke Banten enggan kembali karena menjadi korban pungutan liar, getok harga, atau perlakuan tidak menyenangkan lainnya.

"Kita punya komitmen bahwa untuk meningkatkan hospitality-nya harus kita tingkatkan. Jadi jangan sampai orang datang ke situ (objek wisata) digetok, kapok dan sebagainya," kata Andra Soni kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten.

Menurut Andra, apabila citra positif sudah terbentuk di mata wisatawan, maka pariwisata Banten akan bersaing dengan destinasi lain yang kini menjadi tujuan utama liburan.

Baca juga: 10 Wisata Banten untuk Libur Sekolah, Cocok buat Anak dan Keluarga

Apalagi, Provinsi Banten memiliki sejumlah destinasi unggulan seperti Pantai Anyer, Carita, Tanjung Lesung, Ujung Kulon, hingga Sawarna.

"Kalau wisata kita ramai kunjungan, yang menerima manfaat kan pasti banyak juga. Jadi kesadaran-kesadaran kolektif ini yang harus kita bangun," ujar Andra.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah, menyebut Banten kaya akan potensi wisata, mulai dari alam, budaya, sejarah, religi, hingga pantai-pantai yang indah.

"Ini merupakan aset yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikelola secara berkelanjutan dan profesional," ujar Linda.

Baca juga: 3 Orang Tersangka Pemerasan Proyek Rp 5 T di Banten, Andra Soni: Ke Depan, Tak Ada Lagi seperti Ini

Namun demikian, Linda mengakui masih ada sejumlah tantangan yang harus dibenahi, termasuk infrastruktur pendukung yang belum optimal dan perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pariwisata.

Ia menekankan pentingnya penerapan prinsip Sapta Pesona dalam pengelolaan destinasi wisata, yakni menarik, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan memberikan kenangan.

"Maka manfaat ekonominya akan dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar," ujarnya.

Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Banten, Sunandar, menyoroti masih banyak destinasi wisata yang belum memiliki sistem keamanan memadai, seperti patroli, rambu keselamatan, hingga mitigasi bencana.

Baca juga: Dedi Mulyadi Turunkan Inspektorat Periksa Dugaan Pungli di SMKN 13 Bandung

Selain itu, persoalan seperti kemacetan di akses menuju lokasi wisata, parkir liar, hingga aktivitas ilegal seperti pungli dan calo masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

"Lalu destinasi belum mampu menciptakan pengalaman wisata yang unik dan berkesan, baik dari sisi atraksi, budaya, maupun pelayanan," katanya.

Sunandar berharap persoalan-persoalan tersebut bisa segera dibenahi bersama dengan para pengelola destinasi wisata.

"Tentu akan lahir rekomendasi-rekomendasi yang konkret dan aplikatif, yang nantinya bisa menjadi dasar dalam perumusan kebijakan pengembangan pariwisata di Provinsi Banten," tandas Nandar.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Bandung
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Bandung
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Bandung
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau