BOGOR, KOMPAS.com - Jumlah korban luka-luka akibat ambruknya bangunan Majelis Taklim Asohibiyya di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, terus bertambah.
Saat ini, total korban yang mengalami luka berat, sedang, dan ringan mencapai 131 orang, sementara jumlah korban tewas tetap empat orang.
"Data yang ada di Posko untuk korban kemarin itu meninggal (masih) sebanyak 4 orang, korban luka berat dan luka ringan itu (bertambah) jadi 131 orang," ujar Kepala Desa Sukamakmur, Sri Widiarti kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (8/9/2025).
Baca juga: Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih
Sebagian dari korban yang mengalami luka telah diperbolehkan pulang. Sementara yang lainnya masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit, termasuk beberapa yang dirujuk ke RSCM, Jakarta.
"Mudah-mudahan mohon doanya jangan sampai ada tambahan korban lagi. Semalam terakhir yang korban keempat itu Ibu Yulianti (34) meninggal dunia di RS Ummi Kota Bogor," ungkapnya.
Terkait penyebab ambruknya bangunan, diduga kuat terjadi kelebihan kapasitas.
Baca juga: Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bangunan yang baru berdiri sekitar tiga bulan tersebut tidak mampu menahan beban akibat jumlah jemaah yang sangat banyak saat kegiatan pengajian ibu-ibu berlangsung.
"Informasinya bahwa bangunan tersebut baru berdiri sekitar 3 bulan. Memang itu selalu digunakan untuk kegiatan pengajian ibu-ibu. Mungkin kemarin karena kapasitasnya overload, jumlah jemaah yang begitu banyak sehingga tidak bisa menampung dengan beban cukup berat sehingga menyebabkan ambruk," pungkas Sri Widiarti.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini