Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih

Kompas.com - 08/09/2025, 15:25 WIB
Putra Ramadhani Astyawan,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pimpinan Majelis Taklim Asohibiyya, Ustad Zulpadli Harahap, mengungkap kronologi ambruknya bangunan majelis taklim miliknya yang terjadi di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Minggu, 7 September 2025.

Ketika itu, ratusan jemaah dari beberapa desa di wilayah Ciomas datang untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada peringatan hari itu, memang dikhususkan untuk jemaah perempuan.

Baca juga: Majelis Taklim Ambruk di Bogor Tewaskan 4 Orang, Pimpinan: Bangunan Baru, Enggak Mungkin Asal

"Saya tidak di majelis. Jadi, saya itu diamnya di kobong laki-laki di belakang karena di sini (rumah) dihuni sama ibu-ibu dan jemaah yang lainnya. Penuh di sini, makanya saya ke belakang, ke kobong laki-laki," kata Zulpadli, yang ditemui wartawan di rumahnya dekat lokasi kejadian, Senin (8/9/2025).

Ketika kegiatan berlangsung, Zulpadli mendengar suara teriakan warga dari arah majelis miliknya.

Dia langsung keluar dan melihat kondisi bangunan majelis taklimnya sudah porak poranda.

Banyak korban ibu-ibu bergelimpangan di bawah.

Tidak sedikit kondisi korban yang terjepit reruntuhan bangunan seperti beton dan lainnya.

Baca juga: Terungkap, Jemaah di Majelis Taklim Ambruk Ciomas Bogor Diperkirakan 500 Orang

"Banyak korbannya. Kan saya yang pertama kali lihat, kalau laki-laki ya, karena kan enggak ada laki-laki, makanya saya langsung loncat ke bawah (bantu korban). Yang saya bisa tolong, saya tolong, yang ini yang itu saya tarik, baru warga berdatangan membantu," ungkapnya.

Beruntung, sang istri yang juga sedang berada di dalam bangunan majelis taklim tersebut berhasil keluar untuk menyelamatkan diri.

Dari situ, satu per satu korban yang terjepit berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Para korban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya, mulai dari kepala, tangan, hingga kaki.

Baca juga: Majelis Taklim di Bogor Ambruk Tewaskan 4 Orang, Dedi Mulyadi: Kapasitas Puluhan Jangan Paksa Ratusan, Bahaya...

"Banyak yang tertindih, tetapi kan terus ramai pada datang bantu. Istilahnya berpartisipasi membantu mengangkut, ada yang angkut puing, ada yang angkut ibu-ibu," pungkasnya.

Sebelumnya, bangunan majelis taklim yang berada di wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, ambruk pada Minggu, 7 September 2025.

Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Bogor, terdapat 4 orang meninggal dunia dan 85 orang luka-luka dalam kejadian ini.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Regional
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Regional
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Regional
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Regional
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
Regional
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Regional
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
Regional
Banjir Landa Perumahan H Saleh Samarinda, Aktivitas Warga Terganggu
Banjir Landa Perumahan H Saleh Samarinda, Aktivitas Warga Terganggu
Regional
Tunjangan Rumah DPRD Jateng Rp 79 Juta per Bulan Tertinggi se-Indonesia, Ketua: Sudah Diatur Pemerintah Pusat
Tunjangan Rumah DPRD Jateng Rp 79 Juta per Bulan Tertinggi se-Indonesia, Ketua: Sudah Diatur Pemerintah Pusat
Regional
Kesaksian Plinplan Polisi di Sidang May Day Semarang: Soal Masker Berubah-ubah, Tak Tahu Terdakwa yang Mana
Kesaksian Plinplan Polisi di Sidang May Day Semarang: Soal Masker Berubah-ubah, Tak Tahu Terdakwa yang Mana
Regional
Jelang Balapan, Pebalap MotoGP Akan Ikut Parade Rider di Mataram
Jelang Balapan, Pebalap MotoGP Akan Ikut Parade Rider di Mataram
Regional
Dishub Usulkan Angkot Gratis Siswa Magelang Layani 12 Rute pada 2026, Anggaran Rp 1,9 Miliar
Dishub Usulkan Angkot Gratis Siswa Magelang Layani 12 Rute pada 2026, Anggaran Rp 1,9 Miliar
Regional
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Regional
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Regional
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau