PALANGKA RAYA, KOMPAS.com – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Balai Banjang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), masih mengandalkan laptop Chromebook bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) era Nadiem Makarim.
Kepala SDN 1 Balai Banjang, Megawiwik, mengungkapkan bahwa dari 28 unit Chromebook yang diterima pada 2022 lalu, enam di antaranya rusak sejak awal dan tidak pernah bisa digunakan.
“Untuk SDN 1 Balai Banjang dulu di 2022 dikasih 28 unit, dan yang masih bisa berfungsi sampai sekarang ada 22 unit. (Enam lainnya) memang rusak dari awal saja,” ujar Megawiwik saat dihubungi Kompas.com dari Palangka Raya, Senin (8/9/2025).
Baca juga: Dianggap Kurang Tepat Sasaran, Chromebook untuk SMAN 1 Long Bagun Akhirnya Rusak Terendam Banjir
Ia menambahkan, sebanyak 22 unit yang masih dapat dipakai pun memiliki keterbatasan. Laptop hanya bisa menyala jika terus tersambung dengan listrik.
"Bisa dipakai tapi cas harus standby,” katanya.
Megawiwik menambahkan, hingga kini Chromebook tersebut tetap dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran, termasuk gladi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
“Masih, kami gladi ANBK hari ini sampai besok memakai itu. Untung tadi sinyalnya bagus,” ucapnya.
Penggunaan Chromebook ini berlangsung di tengah sorotan publik terkait kasus korupsi pengadaan perangkat tersebut.
Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung bersama empat pejabat lain.
Jaksa menyebut kerugian negara akibat kasus itu mencapai Rp 1,9 triliun, dari total anggaran program digitalisasi pendidikan sebesar Rp 9,3 triliun pada periode 2019–2022.
Baca juga: Meski Tak Terima Uang, Nadiem Makarim Dinilai Tetap Bisa Dijerat dalam Kasus Laptop Chromebook
Selain Nadiem, empat tersangka lain meliputi mantan staf khusus Nadiem Jurist Tan; mantan konsultan Ibrahim Arief; Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek 2020–2021 Sri Wahyuningsih; serta Direktur SMP 2020–2021 Mulyatsyah.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini