Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Perumahan H Saleh Samarinda, Aktivitas Warga Terganggu

Kompas.com - 08/09/2025, 17:11 WIB
Pandawa Borniat,
Krisiandi

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Hujan deras yang mengguyur Samarinda sejak Minggu (7/9/2025) malam, ditambah kiriman air dari Sungai Mahakam, menyebabkan kawasan Perumahan H Saleh di Kelurahan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Ilir, terendam banjir.

Ketinggian air bahkan mencapai 60-17 sentimeter, mengakibatkan aktivitas warga terganggu.

Kendaraan bermotor terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi, seperti masjid di sekitar kompleks perumahan.

Baca juga: Pemkot Semarang Bangun Rumah Pompa Baru Rp 5 Miliar untuk Antisipasi Banjir

Agung, salah satu warga, menyatakan bahwa banjir semakin parah karena sistem drainase di kawasan tersebut tidak mampu menampung debit air.

"Perumahan ini posisinya dilewati aliran air. Di atasnya ada folder (penampungan), tapi alirannya kecil. Jadi ketika air banyak, menumpuk di sini. Motor pun tidak bisa masuk, jadi harus dititip di masjid," kata Agung saat ditemui pada Senin (8/9/2025).


Baca juga: 3 Tahun Berlalu, SDN 002 Samarinda Masih Manfaatkan 15 Chromebook Bantuan Kemendikbud

Hal serupa diungkapkan oleh Suparti, warga lainnya, yang menyebutkan bahwa banjir sudah kerap melanda kawasan H Saleh dalam sepekan terakhir.

"Sering banjir, seminggu bisa dua sampai tiga kali. Banjir kali ini mulai sejak hujan deras sore kemarin. Setelah reda, air tidak langsung surut, malah naik dua sampai tiga jam kemudian," ujarnya.

Warga berharap Pemerintah Kota Samarinda segera mencari solusi permanen, mengingat jalan di kawasan perumahan ini merupakan akses utama bagi warga setempat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Regional
Guru Besar Unsoed Terbukti Lakukan Kekerasan Seksual, Dinonaktifkan 2 Semester
Guru Besar Unsoed Terbukti Lakukan Kekerasan Seksual, Dinonaktifkan 2 Semester
Regional
6 Anak yang Terlibat Kasus Molotov di Lampung Dikembalikan ke Keluarga
6 Anak yang Terlibat Kasus Molotov di Lampung Dikembalikan ke Keluarga
Regional
Dugaan Perselingkuhan Dua Guru di Kendal, Disdik: Bisa Dipecat Jika Terbukti
Dugaan Perselingkuhan Dua Guru di Kendal, Disdik: Bisa Dipecat Jika Terbukti
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau