Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim

Kompas.com - 08/09/2025, 17:15 WIB
Pandawa Borniat,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda melaporkan dugaan pelanggaran etik dan tindak pidana penganiayaan oleh aparat kepolisian saat pengamanan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Kalimantan Timur, Senin (1/9/2025).

Direktur LBH Samarinda Fathul Huda Wiyashadi mengatakan, salah satu korban dalam peristiwa tersebut adalah Muhammad Nur Iman, asisten pengacara publik LBH Samarinda. Iman diduga mengalami kekerasan saat diamankan aparat.

“Ia tidak melakukan pelanggaran pidana, tetapi ditangkap secara semena-mena dan diperlakukan secara brutal. Ini bentuk kebrutalan aparat yang harus ditindaklanjuti,” ujar Fathul saat dikonfirmasi di Polresta Samarinda, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Polresta Samarinda Tetapkan 4 Mahasiswa Unmul Tersangka Kasus 27 Bom Molotov

Iman mengaku dirinya ditarik, diinjak, dan diseret masuk ke gedung DPRD Kaltim setelah berteriak kepada aparat.

Ia juga dituduh sebagai provokator hingga pelempar molotov.

“Saya sempat dituduh melempar molotov hanya karena jaket hoodie yang saya pakai mirip dengan orang di video. Setelah dicek lagi, sablonnya berbeda. Jadi jelas salah sasaran,” katanya.

LBH Samarinda menyebut dugaan penganiayaan itu melibatkan sedikitnya empat oknum polisi dan terekam dalam video yang beredar di media sosial.

Selain itu, Iman disebut dipaksa membuat rekaman permintaan maaf di ruang Reskrim sebagai syarat untuk dibebaskan.

Baca juga: Driver Ojol Samarinda Sesalkan Aksi Damai Disusupi Oknum

Fathul juga menyoroti penyitaan barang pribadi Iman yang dinilai tidak prosedural.

“Mikrofon dan tas ransel Iman yang merupakan aset LBH Samarinda disita tanpa prosedur dan hingga kini belum dikembalikan. Ini jelas merugikan Iman maupun lembaga,” tegasnya.

LBH Samarinda menuntut Kapolresta Samarinda menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas dugaan brutalitas aparat.

“Kalau pembela hukum saja diperlakukan seperti ini, apalagi masyarakat awam. Kami tekankan agar tidak ada lagi brutalitas aparat dalam aksi damai,” lanjutnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com masih berupaya menghubungi pihak kepolisian untuk meminta keterangan terkait laporan LBH Samarinda.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Regional
Guru Besar Unsoed Terbukti Lakukan Kekerasan Seksual, Dinonaktifkan 2 Semester
Guru Besar Unsoed Terbukti Lakukan Kekerasan Seksual, Dinonaktifkan 2 Semester
Regional
6 Anak yang Terlibat Kasus Molotov di Lampung Dikembalikan ke Keluarga
6 Anak yang Terlibat Kasus Molotov di Lampung Dikembalikan ke Keluarga
Regional
Dugaan Perselingkuhan Dua Guru di Kendal, Disdik: Bisa Dipecat Jika Terbukti
Dugaan Perselingkuhan Dua Guru di Kendal, Disdik: Bisa Dipecat Jika Terbukti
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau