MAGELANG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah menyelesaikan uji coba program tarif angkot gratis bagi pelajar.
Program yang dikenal dengan nama Angkutan Pelajar Aman (APA) ini berlangsung sejak 14 Juli hingga 30 Agustus 2025, dengan melayani tiga rute yang berbeda.
Uji coba ini ditujukan untuk siswa sekolah dasar dan menengah pertama (SD-SMP), dan setiap rute dilayani oleh lima angkot.
Di bagian depan angkot, terdapat stiker bertuliskan "Angkutan Pelajar Aman" sebagai identifikasi kendaraan yang berpartisipasi dalam program ini.
Baca juga: Ada Posko Salah Tangkap dan Kekerasan Kericuhan di Magelang, Ini Nomor Aduannya
Program angkot gratis ini beroperasi setiap hari Senin hingga Jumat, dengan waktu keberangkatan dari pukul 05.30 hingga 07.00 WIB dan waktu kepulangan dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Mashadi, menjelaskan bahwa pada periode awal, antara 14 hingga 18 Juli, jumlah penumpang berkisar antara 8 hingga 12 siswa per angkot, baik saat berangkat maupun pulang.
Namun, jumlah penumpang perlahan meningkat, mencapai 35 siswa per angkot pada akhir Agustus 2025.
"Rata-rata penumpang di angka 30 (siswa) di masing-masing tiga trayek," ungkapnya kepada Kompas.com pada Senin (8/9/2025).
Mashadi menambahkan bahwa program angkot gratis ini dirancang dengan mempertimbangkan tiga faktor penting: menjangkau wilayah dengan angka kemiskinan ekstrem tinggi, wilayah dengan angka anak tidak sekolah yang tinggi, serta keberadaan angkot yang melintas di wilayah dengan dua indikator tersebut.
Baca juga: Sempat Batal Imbas Demo Ricuh, Magelang Ethno Carnival 2025 Rilis Jadwal Baru
Untuk mendukung uji coba ini, Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang memberikan subsidi sebesar Rp 135.000 per kendaraan per hari, dengan total 15 angkot yang dikerahkan untuk tiga rute.
Subsidi ini mencakup biaya operasional, sewa kendaraan, serta upah sopir.
Sumber dana untuk subsidi ini berasal dari bantuan Bank Jateng yang mencapai Rp 100 juta.
1. Muntilan-Blabak-Sawangan-Tlatar: Sekolah yang dilintasi meliputi SLB Muntilan, SMP N 1 Muntilan, SMP Muhammadiyah 1 Muntilan, SMP Marganingsih Muntilan, SMP N 1 Mungkid, SMP Muhammadiyah Mungkid, SMP N 1 Sawangan, SMP N 2 Sawangan, dan SMP Muhammadiyah 2 Sawangan.
2. Sorobayan-Candimulyo-Pogalan (Kecamatan Pakis): Sekolah yang dilewati antara lain SMP N 1 Candimulyo, MTs Candimulyo, SMP N 2 Pakis, SMP 5 Satap Pogalan, dan SMP N 3 Pakis.
3. Bandongan-Kaliangkrik-Gatukan: Sekolah yang dilintasi mencakup SMP N 1 Bandongan, SMP Muhammadiyah Bandongan, SMP PGRI Bandongan, MTs N 2 Kaliangkrik (Beseran), MTs N 1 Kaliangkrik, SMP Muhammadiyah Kaliangkrik (Beseran), dan SMP N 1 Kaliangkrik (Maduretno).
Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan akses pendidikan bagi pelajar di daerah-daerah yang membutuhkan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini