BANDUNG, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat mengumumkan rencananya untuk mengurangi kunjungan kerja. Hal tersebut diumumkan usai ricuhnya demonstrasi yang menghanguskan sejumlah bangunan di Bandung.
Mereka berjanji, anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk perjalanan dinas akan dialihkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak.
"Tidak mengadakan perjalanan ke luar provinsi, lalu anggarannya kita masukkan ke kebutuhan-kebutuhan yang juga dikerjasamakan dengan pemerintah provinsi," ujar Ketua DPRD Jabar Bucky Wibawa saat konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (1/9/2025).
Baca juga: Pilu Satpam DPRD Cirebon Berakhir Senyuman, Motor yang Dibakar Massa Diganti Willie Salim
Bucky menjelaskan, saat ini DPRD Jabar masih melakukan penghitungan teknis terkait anggaran yang dapat direalokasikan, termasuk sisa lebih dari perhitungan anggaran.
"Tapi yang jelas kami mendukung penuh efisiensi di anggaran di DPRD Provinsi Jawa Barat untuk direalokasikan untuk kepentingan masyarakat yang sangat mendesak seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur," tambahnya.
Ia menekankan, langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung kebijakan pemerintah provinsi yang mengutamakan kebutuhan masyarakat.
"Intinya kan ini ada kebutuhan mendesak ya, ada kebutuhan mendesak yang tadi disampaikan oleh Pak Gubernur dan kita juga harus ikut. Sementara kan yang bisa diposkan mungkin dari situ kan Silpa," ucapnya.
Baca juga: DPRD Jabar Dukung RUU Perampasan Aset hingga Reformasi Polri
Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Jabar, MQ Iswara menambahkan, realokasi anggaran ini masih dalam tahap pembahasan.
"Posisi sementara, sudah ada penghitungan sekitar Rp2 miliar yang bisa dialihkan," ungkapnya.
"Jika kita akan lebih banyak di daerah pemilihan, mungkin nanti akan lebih banyak dilihat. Posisi per hari ini baru 2 miliar per hari ini ya, kita masih berjalan penghitungan ini. Berarti yang ke luar negeri itu," tambah dia.
Rencana ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Barat dengan mengutamakan kebutuhan yang lebih mendesak daripada perjalanan dinas.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini