Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Elemen Masyarakat Gelar Unjuk Rasa Damai di Bundaraan UGM, Ini Tuntutannya

Kompas.com - 01/09/2025, 15:10 WIB
Wijaya Kusuma,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil menggelar aksi demonstrasi di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (1/09/2025) siang.

Aksi tersebut digelar sebagai respons terhadap meninggalnya Affan Kurniawan di Jakarta dan Rheza Sendy Pratama di Yogyakarta.

"Pada aksi hari ini, kami berupaya membangun kesadaran karena terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh aparat kepolisian," ujar Bung Kus, perwakilan Aliansi Jogja Memanggil, kepada wartawan di sela-sela aksi.

Baca juga: UGM Sampaikan 5 Seruan Moral: Jaga Keutuhan Bangsa, Stop Kekerasan

Demonstrasi ini juga menyoroti beberapa kebijakan Presiden Prabowo yang dianggap menyengsarakan masyarakat, seperti efisiensi anggaran pendidikan dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

Selain itu, mereka mengkritik kenaikan tunjangan anggota DPR dan kebijakan kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di beberapa daerah.

"Kemarin, ada isu mengenai kenaikan tunjangan DPR yang dianggap tidak masuk akal, dan ini memicu kemarahan publik. Di beberapa kota, termasuk Pati, hal ini mendorong aksi yang menginginkan pemakzulan terhadap Sudewo selaku Bupati," tambahnya.


Menanggapi berbagai isu tersebut, Aliansi Jogja Memanggil menyampaikan beberapa tuntutan, antara lain pembatalan pemangkasan anggaran pendidikan dan mewujudkan pendidikan gratis.

"Kami juga menuntut agar segala bentuk brutalitas aparat yang merenggut nyawa rakyat, terutama dalam demonstrasi belakangan ini, diusut tuntas," ungkapnya.

Selain itu, mereka menuntut pembatalan kenaikan pajak bumi dan bangunan di seluruh wilayah Indonesia serta pengesahan RUU perampasan aset.

Baca juga: UGM Terapkan Kuliah Daring 1–4 September 2025, Imbas Rangkaian Aksi Unjuk Rasa

"Kami juga menyerukan untuk menaikkan upah buruh, menurunkan harga kebutuhan pokok, dan menggratiskan biaya kesehatan bagi semua rakyat," tuturnya.

Aksi demonstrasi di Bundaran UGM berlangsung dengan aman dan damai.

Sekitar pukul 14.00 WIB, para mahasiswa dan elemen masyarakat yang terlibat dalam aksi mulai membubarkan diri.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Yogyakarta
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Yogyakarta
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Yogyakarta
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Yogyakarta
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Yogyakarta
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Yogyakarta
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Yogyakarta
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Yogyakarta
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Yogyakarta
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Yogyakarta
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Yogyakarta
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Yogyakarta
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau