YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Seluruh pasien korban luka dalam aksi unjuk rasa di Yogyakarta sudah diperbolehkan pulang dari RSUP Dr. Sardjito.
Sejak unjuk rasa pada 29 Agustus 2025 hingga 31 Agustus 2025, RSUP Dr. Sardjito menerima 29 pasien.
Sebanyak enam pasien terakhir, termasuk seorang anggota polisi, kini sudah dipulangkan.
“Kemarin sudah pulang semua. Minggu sore yang terakhir (diperbolehkan pulang),” ujar Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/9/2025).
Baca juga: Kompolnas Kunjungi RSUP Dr. Sardjito, Jenguk Anggota Polisi Korban Kericuhan Demo di Mapolda DIY
Banu menjelaskan pasien terakhir yang dipulangkan merupakan korban patah tulang atau fraktur. Pasien tersebut keluar pada Minggu (7/9/2025).
“Iya itu yang fraktur, jadi dia yang terakhir,” katanya.
Satu pasien anggota polisi yang sebelumnya sempat dijenguk Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga termasuk yang sudah dipulangkan.
“(Pasien anggota Polri) sudah, sudah pulang,” tambahnya.
Meski sudah diperbolehkan pulang, seluruh pasien tetap diwajibkan menjalani kontrol lanjutan di RSUP Dr. Sardjito.
“Iya, mereka masih kita minta untuk kontrol,” jelas Banu.
Terkait biaya pengobatan, Banu menyebut rumah sakit masih melakukan koordinasi. Untuk sementara, pasien yang sudah pulang tidak dipungut biaya perawatan.
“(Soal pembiayaan) baru mau dikoordinasikan besok. (Pasien) tidak dipungut (biaya) sementara,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, total 29 pasien korban unjuk rasa ditangani RSUP Dr. Sardjito. Dari jumlah itu, satu pasien bernama Rheza Sendy Pratama meninggal dunia.
Pasien lainnya sebagian besar mengalami luka robek, patah tulang, hingga menjalani perawatan intensif.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini