Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi

Kompas.com - 07/09/2025, 11:14 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Nizar Bawazier, pemuda asal Temanggung, Jawa Tengah, nekat memilih jalan sebagai pengusaha mebel daripada melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pada 2003 silam.

Kala itu, Nizar memilih untuk menghidupkan toko mebel milik orangtuanya.

Saat itu, ia bukan mendapatkan toko mebel dengan pangsa pasar yang luas.

Justru, saat pertama kali mengembangkan toko mebel, ia hanya sebatas mendapatkan kepercayaan untuk mengelolanya.

“Kalau mau kerja, tak silihi toko neng (kalau mau bekerja tak pinjami toko) di Temanggung. Tapi ya minjemi, bukan ngasih," kata Nizar menirukan ucapan orang tuanya, Sabtu (8/9/2025).

Baca juga: IFEX 2025 Digelar di JiExpo, Ditargetkan Transaksi Ekspor Mebel sampai 1 Miliar Dollar AS

Toko milik orangtuanya berada di kawasan MT Haryono, Temanggung, Jawa Tengah.

Toko berukuran 8x12 meter itu menjadi awal ia berkecimpung di dunia mebel sekitar 2004.

Tanpa modal, ia hanya mengandalkan sistem konsinyasi, yakni dengan cara barang dititipkan dan dibayar setelah laku.

Cara ini diakui memiliki margin kecil, namun membutuhkan tenaga besar.

Kala itu, Nizar menyadari potensi sofa, lalu ia mulai memproduksi sendiri.

Namun, ia terkendala modal.

Nizar lalu memutar otak bagaimana untuk mendapatkan modal.

Door to door Jajakan Set Sofa

Saat itu, ia meminjam uang sebesar Rp 15 juta kepada kakaknya yang digunakan untuk menyewa gudang sekaligus memulai produksi sofa buatannya.

Setiap hari, ia keliling membawa 4-5 set sofa menggunakan mobil pickup ke Jogja, ke Semarang, dan ke toko-toko furniture lawas.

Ia ingat betul saat sofa-sofanya ludes hanya dalam satu hari.

"Jadi sales juga," kenangnya dengan tawa kecil.

Baca juga: Warisan Mebel Jepara Tembus New York, Inspirasi Desain Kontemporer dari Indonesia

Tak hanya berhenti di situ, Nizar lalu nekat untuk ikut terjun di dunia pameran.

Salah satu Event Organizer (EO) menawari space murah di Galeria Mall Yogyakarta, akhir 2004, seluas 10x10 meter dengan harga Rp 5 juta.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Yogyakarta
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Yogyakarta
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Yogyakarta
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Yogyakarta
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Yogyakarta
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Yogyakarta
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Yogyakarta
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Yogyakarta
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Grebeg Maulud di Solo, Warga Mengalap Berkah Berebut Gunungan
Grebeg Maulud di Solo, Warga Mengalap Berkah Berebut Gunungan
Yogyakarta
Perempuan di Bantul Tertipu dengan Seorang Kenalan di Medsos yang Curi Sepeda Motor
Perempuan di Bantul Tertipu dengan Seorang Kenalan di Medsos yang Curi Sepeda Motor
Yogyakarta
Mobil Cayla Tergencet di Antara Dua Truk dalam Tabrakan Beruntun di Kulon Progo
Mobil Cayla Tergencet di Antara Dua Truk dalam Tabrakan Beruntun di Kulon Progo
Yogyakarta
Gelar Aksi 1.000 Lilin, BEM Amikom Tuntut Usut Tuntas Kematian Rheza Sendy Pratama
Gelar Aksi 1.000 Lilin, BEM Amikom Tuntut Usut Tuntas Kematian Rheza Sendy Pratama
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau