Target pasar kelas B dan C menyambut antusias.
Produknya kini jadi solusi di tengah minimnya pilihan berkualitas.
Hingga 2025, Importa punya lebih dari 4.500 mitra toko mebel di seluruh Indonesia, 3.500 di antaranya aktif repeat order.
Ia membangun sistem kemitraan yang bukan hanya jualan, tapi juga edukasi: pelatihan, digital marketing, dan pengembangan usaha kecil.
"Kami ingin toko-toko kecil bisa naik kelas. Bisa jualan produk berkualitas dengan margin sehat,” ungkap Nizar.
Kini, targetnya bukan hanya Indonesia.
Tahun depan, ia menargetkan ekspansi ke Filipina, pasar yang menurutnya bisa ditangkap seperti Indonesia 10 tahun lalu.
"Mereka masih dominan partikel. Oleh karena itu, kami ingin menjadi pelopor lemari pakaian berbahan besi," katanya penuh semangat.
Selama 20 tahun lebih berbisnis, Nizar mengaku tak pernah ingkar janji kepada supplier.
Semua pembayaran tepat waktu.
Ia percaya, integritas adalah aset terbesar dalam bisnis.
Baca juga: Setelah Investor, Kini Pengusaha Mebel Juga Keluhkan Gangguan Ormas
"Saya gak pernah mblenjani janji. Itu yang saya jaga. Kalau orang sudah percaya, peluang akan datang sendiri,” tutur Nizar.
Nizar juga menanamkan nilai-nilai inti di perusahaannya: Brave, Enthusiast, Synergy, Integrity – atau singkatnya: BESI.
Kini, Importa diakui sebagai market leader di kategori lemari besi: dua kali masuk top brand.
Bahkan, dalam sebulan, mereka bisa menjual hampir 40.000 lemari pakaian.
"Saya yakin, pasar kita ini besar. Yang penting konsisten. Kalau nggak konsisten, gak akan dapat momentum,” tutup Nizar.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini