SUMEDANG, KOMPAS.com - Sebanyak 103 siswa menjadi korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir langsung mengumpulkan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumedang.
Dony meminta seluruh pemilik dapur MBG patuh terhadap prosedur standar operasional dalam menyajikan menu MBG.
Mulai dari higienitas bahan makanan, kebersihan dapur, rentang waktu penyajian dari memasak, hingga distribusi sampai ke siswa.
"Kami tekankan betul kepada seluruh SPPG agar benar-benar mematuhi SOP. Ini kasus pertama, dan kejadian di Ujungjaya ini harus menjadi pelajaran agar tidak ada kasus lainnya di Sumedang," ujar Dony kepada sejumlah wartawan usai rapat evaluasi MBG di Pusat Pemerintahan Sumedang, Jumat (26/9/2025).
Agar kasus keracunan MBG tidak terulang, Pemkab Sumedang juga akan meningkatkan intensitas pengawasan secara menyeluruh.
"Pengolahan makanan hingga pendistribusiannya harus patuh pada SOP yang berlaku. Kami juga akan menerjunkan sanitarian ke dapur-dapur SPPG yang ada," tutur Dony.
Selain itu, Pemkab Sumedang akan mengawasi eksekusi terhadap pendirian dapur SPPG.
"Kami berkomitmen agar tidak ada lagi kasus keracunan MBG terjadi di Sumedang. Program ini harus dilaksanakan dengan penuh komitmen dari semua pihak, karena MBG ini merupakan program yang baik untuk pemenuhan gizi generasi muda kita," kata Dony.
Sementara itu, terkait penghentian sementara program MBG di Ujungjaya, akan berlangsung hingga hasil laboratorium keluar.
Dony menjelaskan, 103 siswa keracunan, 12 siswa mendapatkan perawatan lanjutan di rumah sakit.
"Per hari ini, dari seratus sekian siswa, 12 di antaranya masih dalam perawatan, sisanya sudah berangsur pulih dan sudah kembali ke rumahnya masing-masing," kata Dony.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang