Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Keracunan MBG Terulang, SPPG Sumedang Ditertibkan dan Ditambah

Kompas.com - 26/09/2025, 14:53 WIB
Aam Aminullah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Koordinator Satuan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wilayah Sumedang, Mega Gipar Barani, mengumumkan rencana penambahan 17 SPPG baru untuk mencegah terulangnya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Saat ini, terdapat 46 SPPG yang telah beroperasi di seluruh wilayah Sumedang.

"Nanti akan ada penambahan 17 SPPG lagi, saat ini sedang persiapan, dan tinggal menunggu penempatan kepala SPPG. Jadi, Oktober nanti totalnya ada 63 SPPG," ungkap Mega kepada Kompas.com usai menghadiri Rapat Evaluasi MBG di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Jumat (26/9/2025).

Baca juga: 13 Siswa Mual Muntah, MBG di SDN 178 Palembang Dihentikan Sementara

Mega menekankan pentingnya peningkatan pengawasan di seluruh SPPG agar kejadian keracunan MBG, seperti yang terjadi di Kecamatan Ujungjaya, tidak terulang.

"Bukan hanya SPPG yang mengalami kejadian di Ujungjaya, ini berlaku untuk keseluruhan. SPPG wajib fokus meningkatkan pengawasan," tegasnya.

Peningkatan pengawasan tersebut mencakup alur produksi MBG secara keseluruhan.

Mega menjelaskan, meskipun alur produksi sudah sesuai, masih terdapat beberapa kekeliruan yang perlu diperbaiki.

"SPPG ini bisa stabil dalam kurun waktu tiga bulan, jadi awal-awal ini kejadian seperti ini," tambahnya.

Baca juga: 103 Siswa Keracunan MBG, Bupati Sumedang Kumpulkan Seluruh Kepala Dapur SPPG

Ke depan, SPPG juga diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan bahan baku secara cermat.

"SPPG wajib melakukan pemeriksaan melalui beberapa tahap pengecekan. Di dapur terdapat kepala SPPG, ahli gizi, dan asisten lapangan. Ketika bahan baku datang, itu harus dicek secara saksama dan disortir. Jika tidak laik, harus dikembalikan. Jika laik, baru masuk ke pembersihan, gudang basah, dan gudang kering. Alurnya seperti itu dan wajib dipatuhi," jelas Mega.

Mega juga menyatakan bahwa relawan MBG telah mendapatkan pelatihan dari Badan Gizi Nasional (BGN).

"Pelatihan ada dan sudah dilakukan, dari BGN sendiri sudah melakukan pelatihan kepada semua relawan," sebutnya.

Selain itu, pihaknya berencana menertibkan seluruh SPPG yang beroperasi di wilayah Sumedang.

"Dari BGN, acuannya adalah SPPG hadir dalam radius maksimal 6 kilometer dengan jarak tempuh 20 menit. Kami akan melakukan penertiban dari bawah, karena lintas kecamatan dapat mempengaruhi kuota kecamatan sebelah," ujar Mega.

Terkait penghentian sementara program MBG di wilayah Ujungjaya, Mega mengungkapkan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan, hasil uji laboratorium, dan keputusan dari MBG pusat.

"Untuk Ujungjaya, programnya dihentikan sementara. Saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan evaluasi sambil menunggu hasil uji lab serta petunjuk dari pusat sebelum bisa kembali berjalan," kata Mega.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
44 Siswa Luka-Luka Imbas Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk
44 Siswa Luka-Luka Imbas Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk
Bandung
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Bandung
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Bandung
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Bandung
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Bandung
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Bandung
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Bandung
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Bandung
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Bandung
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Bandung
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Bandung
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Bandung
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Bandung
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau