Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moh Samsul Arifin
Broadcaster Journalist

Sejak 2006 berkecimpung di dunia broadcast journalism, dari Liputan6 SCTV, ANTV dan Beritasatu TV. Terakhir menjadi produser eksekutif untuk program Indepth, NewsBuzz, Green Talk dan Fakta Data

Sepak Bola dalam Bahaya: Jepang Berhak "Out" dari AFC

Kompas.com - 22/10/2025, 06:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Begitupun Jepang dan Korea Selatan dirugikan dalam penetapan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak final Liga Champions Elite Asia musim lalu.

Sejauh ini JFA, asosiasi sepak bola Jepang, membantah kabar bahwa mereka ingin keluar dari AFC sebagaimana dilaporkan media di Irak.

Baca juga: Gagalkah Proyek Naturalisasi? Sepak Bola adalah Wajah Kita

Wacana keluar dari AFC ini pun pernah digaungkan pecinta bola Indonesia tahun 2024 lalu. Waktu itu, Bahrain meminta AFC agar laga Indonesia Vs Bahrain dipindah dari Jakarta ke tempat netral. Alasannya Bahrain diancam oleh pecandu tim nasional Indonesia di media sosial.

Nah, sebagai gertakan agar AFC bersikap fair mencuatlah ide membentuk AFC tandingan atau melahirkan konfederasi baru yang mendepak 12 negara dari Timur Tengah.

Buat saya membuat konfederasi baru di Asia cukup masuk akal. Secara geografi, Asia terlalu luas. Negara-negara di Asia Barat, Asia Tengah dan Asia Selatan tetap bersama AFC.

Sedangkan negara-negara di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara membangun konfederasi anyar.

Tiga serangkai, yakni Jepang, Korea Selatan serta China bisa didaulat menjadi inisiator karena dua alasan.

Pertama, secara ekonomi merupakan kekuatan penting dunia. Dan kedua, ketiganya sukses mengembangkan kompetisi sepak bola domestik serta berpengalaman merumput di Piala Dunia.

Yang tersisa tinggal satu: Jepang dan negara-negara lain yang dirugikan oleh keputusan-keputusan AFC mau menggunakan haknya atau tidak. Ini zaman ketika berhimpun dalam konfederasi yang terlampau gendut sering tak menguntung.

Buat Indonesia, hitung-hitungannya harus sangat rasional. Apakah membentuk konfederasi baru dapat menjamin Indonesia lolos ke Piala Dunia 2030?

Seandainya Jepang, Korea Selatan dan China bersatu pun ongkosnya tetap mahal. Dan terakhir, FIFA sebagai induk sepak bola dunia, ramah atau tidak dengan ide "separatis" beginian.

Setidaknya setiap ide, diskursus dan kritik yang mencuat sanggup menginsyafkan AFC untuk lebih hati-hati dalam merumuskan serta menetapkan keputusan. Bagaimana pun itu mempertaruhkan sepak bola Asia yang tetap di belakang prestasi Afrika ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
PSSI Gelar Garuda Academy Executive Program, Fokus Keamanan dan Manajemen Pertandingan
PSSI Gelar Garuda Academy Executive Program, Fokus Keamanan dan Manajemen Pertandingan
Sports
Championship Liga 2: Persikad Depok Kembali ke Jalur Tripoin bareng Pelatih Baru
Championship Liga 2: Persikad Depok Kembali ke Jalur Tripoin bareng Pelatih Baru
Liga Indonesia
Jelang Sassuolo Vs Genoa: Peluang Jay Idzes Ikuti Jejak Emil Audero
Jelang Sassuolo Vs Genoa: Peluang Jay Idzes Ikuti Jejak Emil Audero
Liga Italia
Anthony Ginting Dipastikan Absen di Korea Masters 2025
Anthony Ginting Dipastikan Absen di Korea Masters 2025
Badminton
Pengamat Sebut Timnas U17 Indonesia Bisa Jadi Kejutan Piala Dunia U17 2025
Pengamat Sebut Timnas U17 Indonesia Bisa Jadi Kejutan Piala Dunia U17 2025
Timnas Indonesia
AC Milan Bekuk Roma, Pemain Rossoneri Kena Tendang Wasit?
AC Milan Bekuk Roma, Pemain Rossoneri Kena Tendang Wasit?
Liga Italia
Link Live Streaming Semen Padang Vs Arema FC di Super League 2025-2026
Link Live Streaming Semen Padang Vs Arema FC di Super League 2025-2026
Liga Indonesia
Hasil Super League Persijap Vs Malut United 1-2: David da Silva Kunci 3 Angka
Hasil Super League Persijap Vs Malut United 1-2: David da Silva Kunci 3 Angka
Liga Indonesia
Anggota Exco: Fokus PSSI Saat Ini Hanya untuk SEA Games 2025
Anggota Exco: Fokus PSSI Saat Ini Hanya untuk SEA Games 2025
Timnas Indonesia
Gaji Rp 480 Miliar Ancam Gagalkan Niat Barcelona Datangkan Harry Kane
Gaji Rp 480 Miliar Ancam Gagalkan Niat Barcelona Datangkan Harry Kane
Liga Spanyol
Timnas U17 Indonesia Vs Zambia: Uji Coba Matangkan Garuda Asia
Timnas U17 Indonesia Vs Zambia: Uji Coba Matangkan Garuda Asia
Timnas Indonesia
Persib Kantongi Modal Berharga untuk Tantang Selangor FC di Malaysia
Persib Kantongi Modal Berharga untuk Tantang Selangor FC di Malaysia
Liga Indonesia
Jadwal Piala Dunia U17 2025 Matchday 1: Kosta Rika Vs UEA Jadi Laga Pembuka
Jadwal Piala Dunia U17 2025 Matchday 1: Kosta Rika Vs UEA Jadi Laga Pembuka
Internasional
Respons Erick Thohir Usai Janice Tjen Juara Chennai Open 2025
Respons Erick Thohir Usai Janice Tjen Juara Chennai Open 2025
Sports
Berita Kembalinya Shin Tae-yong Latih Timnas Indonesia Tanpa Dasar dan Tidak Valid
Berita Kembalinya Shin Tae-yong Latih Timnas Indonesia Tanpa Dasar dan Tidak Valid
Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau