Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak dan Leher yang Diderita Sonny Septian

Kompas.com - 07/03/2025, 07:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Artis Fairuz A Rafiq mengungkapkan kondisi kesehatan suaminya, Sony Septian, saat ini semakin membaik setelah sempat dirawat di rumah sakit selama sebulan pada tahun lalu.

“Alhamdulillah sekarang (Sonny Septian) sudah sehat ya, bisa berpuasa dengan lancar,” kata Fairuz di Tendean, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/3/2025).

Pada 2024, aktor Sony Septian divonis menderita penyumbatan pembuluh darah di otak dan leher.

Apakah penyumbatan pembuluh darah di otak dan leher itu? Artikel ini akan mengulasnya secara umum dan menunjukkan sejumlah gejala yang mungkin muncul.

Mengetahui mengenai penyakit ini bisa membantu Anda lebih waspada dan bertindak cepat untuk segera mencari pertolongan medis.

Baca juga: Apakah Jatuh di Kamar Mandi Bisa Sebabkan Stroke? Ini Ulasannya...

Apa itu penyumbatan pembuluh darah di otak dan leher?

Penyumbatan pembuluh darah di otak dan leher dalam dunia medis dikenal dengan sebutan stenosis arteri karotis.

Penyumbatan terjadi ketika terdapat timbunan plak yang menumpuk pada dindin pembuluh darah, seperti yang dikutip dari Vascular Neurology Socal.

Plak adalah endapan yang mengandung kalsium, kolesterol, dan jaringan fibrosa, dan muncul ketika pembuluh darah terluka.

Proses penumpukan plak disebut aterosklerosis.

Penyumbatan ini menyebabkan penurunan aliran darah ke hilir dari lokasi penyumbatan terjadi.

Penyumbatan pembuluh darah sebenarnya bisa terjadi di mana saja di dalam tubuh manusia, tetapi sangat berbahaya jika terjadi di pembuluh darah leher atau otak.

Jika terjadi di leher dan otak, tubuh akan kesulitan menyalurkan oksigen dan nutrisi ke otak.

Sepotong plak juga dapat pecah dan mengalir ke arteri yang lebih kecil di otak, yang dapat menghalangi aliran darah.

Oleh karena itu, stenosis arteri karotis dapat mengakibatkan stroke, jika tidak diobati.

Jika penyumbatan bersifat permanen, Anda akan mengalami stroke iskemik, di mana sel-sel otak atau neuron Anda akan mulai mati, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Sedangkan, penyumbatan sementara di arteri otak menyebabkan stroke ringan (iskemik transien).

Baca juga: Lansia Meninggal Setelah Antre Elpiji 3 Kg, Dokter: Bisa Jadi akibat Heat Stroke

Apa gejala yang harus diwaspadai dari penyumbatan pembuluh darah di otak dan leher?

Stenosis arteri karotis sering kali didiagnosis setelah Anda mengalami gejala stroke.

Gejala stroke ringan meliputi:

  • Mati rasa atau kelemahan pada wajah atau anggota tubuh, biasanya pada satu sisi tubuh
  • Pusing atau kehilangan keseimbangan
  • Disorientasi atau kebingungan
  • Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
  • Kesulitan berbicara atau memahami bahasa
  • Sakit kepala parah

Gejala tersebut mendorong penyedia layanan kesehatan untuk memeriksa secara menyeluruh setiap jenis penyumbatan, yang dapat mengarah pada penemuan stenosis arteri karotis.

Jika Anda menderita penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak yang tidak menyebabkan stroke, Anda mungkin tidak merasakan gejala apa pun.

Kondisi ini juga dapat didiagnosis setelah penyedia layanan kesehatan Anda mendengar suara abnormal (seperti suara siulan) selama pemeriksaan leher Anda dengan stetoskop.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Orang Saat Terkena Stroke? Ini Ulasannya...

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau