Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Menua dengan Sehat, Lebih dari Sekadar Tes Fisik

Kompas.com - 26/05/2025, 13:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber
Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Beberapa tahun lalu, sempat tren di media sosial yang menantang orang untuk bangkit setelah duduk di lantai tanpa menggunakan tangan. Sekarang, tantangannya adalah seberapa lama kita dapat berdiri dengan satu kaki sambil menggosok gigi.

"Tes-tes" unik itu diklaim bisa jadi petunjuk tentang seberapa baik kita menua, tetapi benarkah demikian?

Kriteria "menua dengan baik" biasanya mengacu pada kondisi fisik dan psikologis yang sehat. Itu termasuk merasa bahagia dan menemukan makna dan tujuan hidup. Terlibat dalam aktivitas sosial dan memperhatikan kondisi diri sendiri berperan penting dalam keduanya.

Tetapi penuaan bukan cuma tentang sekuat apa genggangam tangan atau seberapa cepat kita berjalan. Ini adalah campuran kompleks dari perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial – dan tidak ada satu tes pun yang dapat menggambarkan semuanya secara utuh.

Baca juga: Tidur Tidak Teratur Bisa Percepat Penuaan Otak

Secara fisik, satu ukuran sederhana yang dipercaya banyak orang adalah kecepatan berjalan. Menurut sebuah penelitian terkenal, orang yang berjalan lebih cepat dari 1,32 meter per detik lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dalam tiga tahun berikutnya.

Banyak orang yang menjadikannya candaan dengan menyebut kecepatan berjalan itu "terlalu cepat untuk ditangkap malaikat maut".

Di sisi lain, kemampuan berjalan yang lebih lambat – di bawah 0,8 meter per detik – dapat menjadi tanda sarkopenia, suatu kondisi yang melibatkan berkurangnya massa otot, kekuatan otot, dan fungsi fisik. Ini semua merupakan indikator penting dari penurunan terkait usia.

Namun, meskipun penanda ini bermanfaat, tidak mudah untuk mengukurnya di rumah. Sebagian besar penelitian membutuhkan peralatan khusus, misalnya saja dinamometer kekuatan genggaman yang tak semua dokter memilikinya.

Baca juga: Menjalani Masa Tua Tanpa Demensia

Ilustrasi lansiafreepik.com Ilustrasi lansia

Menilai laju penuaan

Jadi, apa yang dapat kita lakukan secara realistis untuk melacak penuaan sendiri?

Untuk benar-benar memahami bagaimana kita menua, ada baiknya untuk berpikir di luar kesehatan fisik.

Ketajaman mental, ketahanan emosional, dan hubungan sosial sama pentingnya. Salah satu ide yang bermanfaat adalah menilai kebugaran kognitif atau kemampuan berpikir, yang mencakup rentang perhatian, ingatan, dan fleksibilitas.

Berikut ini beberapa tes kognitif yang dapat dicoba di rumah:

Tes pembuatan jejak
hubungkan angka dan huruf secara berurutan (1, A, 2, B, dst.) dan hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan. Ini mengukur kemampuan kita untuk beralih di antara tugas.

Baca juga: Lansia Sebaiknya Minum Vitamin Apa Saja? Berikut 4 Daftarnya…

Tugas stroop
Menguji kemampuan kita untuk mengabaikan informasi yang bersaing. Cobalah ucapkan warna sebuah kata, bukan kata itu sendiri – seperti mengucapkan "merah" saat melihat kata "biru" dicetak dengan tinta merah. Ini lebih sulit daripada kedengarannya!

Tantangan tugas ganda
Berjalanlah dengan kecepatan normal sambil menghitung mundur dari 100 dengan pengurangan tiga. Jika kecepatan berjalan berubah secara signifikan, hal itu dapat mengindikasikan ketegangan kognitif.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau