Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2025, 16:10 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Foxnews

KOMPAS.com - Nyeri leher, selain nyeri pinggang, merupakan keluhan utama para pekerja kantoran. Kondisi tersebut ternyata ada kaitannya dengan durasi waktu duduk yang terlalu lama.

Kita mungkin sudah sering mendengar bahwa "duduk adalah kebiasaan merokok yang baru" namun, dampak buruknya ternyata tak hanya menyasar jantung atau paru-paru. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terlalu lama duduk, terutama di depan layar, juga bisa menjadi pemicu utama nyeri leher.

Sebuah studi yang diterbitkan di BMC Public Health menemukan bahwa hanya dengan enam jam duduk diam dalam sehari, risiko mengalami nyeri leher meningkat secara signifikan.

Penelitian ini merupakan analisis dari 25 studi kohort dan studi kasus-kontrol yang melibatkan lebih dari 43.000 peserta dari berbagai latar belakang.

Baca juga: Tech Neck, Nyeri Leher akibat Penggunaan Gawai Berlebihan

Duduk lama dan posisi menunduk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku duduk pasif di depan layar, seperti bekerja di komputer atau menggunakan gawai, memiliki hubungan paling kuat dengan munculnya nyeri leher.

Menonton TV ternyata tidak menimbulkan risiko sebesar aktivitas yang melibatkan posisi kepala menunduk terus-menerus, seperti saat membaca pesan di ponsel atau mengetik di laptop.

Menurut Dr. Arthur Jenkins, dokter bedah tulang belakang di New York, posisi duduk yang umum saat bekerja atau menggunakan perangkat elektronik memberi tekanan berlebih pada bagian belakang leher dan juga pada bagian depan cakram tulang belakang.

"Jika dibiarkan terus-menerus, ini dapat menyebabkan ketegangan otot, nyeri, bahkan masalah postur jangka panjang," katanya.

Risiko nyeri leher akibat terlalu banyak duduk paling tinggi ditemukan pada perempuan, serta pada pekerja kantoran.

Hanya dengan lebih dari satu jam duduk pasif di depan layar, risiko nyeri leher sudah meningkat. Dan ketika durasi ini bertambah hingga empat sampai enam jam per hari, angka kejadian nyeri leher meningkat tajam.

Baca juga: Sering Sakit Leher? Kecanduan Ponsel Penyebabnya

Langkah pencegahan

Para peneliti menegaskan bahwa duduk terlalu lama merupakan faktor risiko penting untuk nyeri leher, dan bahwa risiko ini meningkat seiring durasi. Oleh karena itu, intervensi dan pencegahan terarah sangat diperlukan, terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti pekerja kantoran.

Beberapa langkah pencegahan yang disarankan meliputi:

- Beristirahat dan berdiri setiap 30–60 menit

- Melakukan peregangan leher secara rutin

- Mengatur posisi monitor sejajar dengan pandangan mata

- Menghindari menunduk terlalu lama saat menggunakan ponsel

Dengan langkah sederhana ini, kita bisa mengurangi tekanan pada leher dan menjaga postur tubuh tetap sehat meski harus bekerja dalam posisi duduk.

Baca juga: Dokter Ingatkan untuk Tidak Lupa Berkedip Saat Menatap Layar Gawai

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau