Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian ESDM: Potensi Listrik dari Sampah Capai 3 Gigawatt

Kompas.com - 07/03/2025, 18:43 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan potensi listrik dari sampah yang terkelola bisa mencapai 3 gigawatt (GW).

Angka ini didapatkan dari total 1,7 miliar sampah yang bisa diolah menjadi energi listrik.

"Ini perkiraan bisa sampai 2-3 GW dengan total sampah yang seperti itu. Dari situ kami akan membuat skenario di dalam Perpres agar pengembang lebih diuntungkan," ujar Eniya saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

Baca juga: KLH Gandeng Kementerian ESDM, Pastikan Kelola Energi Ramah Lingkungan

Dia menjelaskan, apabila ada 1.000 ton sampah yang dikelola per hari, maka harga listrik pun dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) akan lebih murah dibandingkan dengan rata-rata harga listrik saat ini.

Kendati demikian, Eniya menegaskan hal tersebut masih dalam pembahasan.

"Karena kalau skalanya kecil-kecil, misalnya di beberapa kota tidak terkumpul menjadi satu, kan lebih tidak efisien. Nanti kami arahkan untuk bisa lebih besar sehingga beban negara kan bisa berkurang," tutur Eniya.

Perpres Baru

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan pemerintah tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) baru terkait pengolahan sampah.

Zulhas, sapaan akrabnya, menjelaskan akan ada tiga Perpres yang dijadikan satu. Sampah bakal dikelola lalu diubah menjadi energi listrik.

Baca juga: Seberapa Besar Kontribusi Sampah Gelas Plastik Industri AMDK terhadap Lingkungan?

"Penyelesaian yang penting, bagaimana sampah diolah menjadi energi listrik. Itu ada Perpresnya sendiri, Perpres mengenai Stranas (Strategi Nasional), ada lagi Perpres mengenai sampah laut. Jadi ada tiga, kami minta jadi satu (Perpres)," kata Zulhas.

Dia mengakui pengelolaan sampah cukup rumit lantaran banyaknya aturan yang berlaku. Karena itu, pihaknya memangkas sejumlah aturan untuk menggodok Perpres tersebut.

"Seperti (Perpres) pupuk kemarin dipangkas jadi mudah. Hal yang sama akan kami lakukan nanti Perpres yang tiga akan menjadi satu," jelas dia.

Nantinya PLN akan membeli energi listrik dari pengolahan sampah. Proses perizinannya pun dipermudah melalui Kementerian ESDM.

Zulhas menilai, tarif listrik yang diterapkan saat ini yakni sebesar 13,5 sen per kilowatt hour (kWh) tidak cukup untuk menutupi biaya pengelolaan sampah yang efektif.

Baca juga: KLH Dorong Pemanfaatan Sampah Jadi Energi di Kota Besar

"Tarifnya dinaikkan dari 13,35 sen jadi antara 19-20 sen, sehingga satu pintu. Selisihnya tentu subsidi. Jadi dengan begitu dipangkas prosedur yang rumit itu menjadi singkat," ucap Zulhas.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
LSM/Figur
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
LSM/Figur
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
Pemerintah
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
LSM/Figur
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
Pemerintah
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Swasta
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
LSM/Figur
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Pemerintah
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Swasta
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
LSM/Figur
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
LSM/Figur
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau