Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2025, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - University of Hawai’i membahas pengembangan kemiri sebagai bahan bakar pesawat berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF).

Pembahasan tersebut mengemuka saat delegasi University of Hawai’i berkunjung ke Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Profesor Scott Q Turn dari University of Hawai’i menuturkan, di Hawaii, Amerika Serikat (AS), pihaknya mengembangkan SAF dari bahan lokal.

Baca juga: Perusahaan UEA Manfaatkan Lalat ubah Sisa Makanan Jadi Bahan Bakar Pesawat

"Melihat potensi kemiri yang ada di Sulawesi, kami sangat tertarik untuk bekerja sama dalam riset lebih lanjut terkait kemiri sebagai bahan baku SAF," kata Turn dilansir dari situs web Unhas, Kamis (17/4/2025).

Turn menuturkan, SAF merupakan bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan avtur sebagai bahan bakar pesawat konvensional. 

Pemanfaatan SAF dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan, mengingat sektor penerbangan menyumbang emisi yang cukup besar.

Peneliti Indonesia, Wendy Aritenang, menuturkan kemiri merupakan komoditas lokal yang memiliki potensi besar. 

Baca juga: Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Selain bernilai ekonomi tinggi, tanaman kemiri juga ramah lingkungan dan bisa ditanam di lahan-lahan marginal.

Wendy menyampaikan, kemiri tidak hanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tetapi juga dapat menjadi solusi ramah lingkungan. 

"Integrasi sektor pertanian, kehutanan, dan energi terbarukan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan nilai ekonomi komoditas lokal," ungkap Wendy.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi yang membahas langkah strategis, yaitu dimulai dengan implementasi penanaman kemiri di kawasan hutan pendidikan Unhas. 

Baca juga: BRIN: Olah Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat Tergantung Harga Avtur

Diskusi juga mencakup penyusunan strategi riset lanjutan, serta dukungan kebijakan untuk mengintegrasikan hasil riset dengan praktik di lapangan

Rektor Unhas Profesor Jamaluddin Jompa mengapresiasi kunjungan delegasi University of Hawai’i. 

Jamaluddin juga menjelaskan keterlibatan Unhas dalam berbagai konsorsium riset, baik pada tingkat nasional maupun internasional.

"Unhas sangat menyambut baik kerja sama ini. Kami yakin ini akan memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan,” ujar Jamaluddin.

Baca juga: Potensi Melimpah, Minyak Jelantah Dijadikan Bahan Bakar Pesawat

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
LSM/Figur
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
LSM/Figur
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
Pemerintah
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
LSM/Figur
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
Pemerintah
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Swasta
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
LSM/Figur
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Pemerintah
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Swasta
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
LSM/Figur
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
LSM/Figur
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau