Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sampah Kepulauan Seribu Mampu Tekan 80 Persen Limbah Rumah Tangga

Kompas.com - 25/04/2025, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Program Bank Sampah di Pulau Kelapa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi Jakarta berhasil menekan volume sampah rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS) hingga 80 persen.

Petugas Pendamping Bank Sampah dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Seribu Zainal mengatakan, keberhasilan ini beriringan dengan meningkatnya kesadaran warga dalam memilah sampah.

Sebelumnya, warga diberikan pendampingan intensif untuk memilah sampah yang dimulai sejak 2018.

Baca juga: Komunitas Peduli Ciliwung, Bersihkan Sampah Sungai Tanpa Pamrih

"Sekarang warga sudah mulai sadar dan memilah sampah langsung dari rumah. Sampah organik, anorganik, hingga limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) sudah mulai dipisahkan sejak dari sumbernya," kata Zainal, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (24/4/2025).

Dia menjelaskan, konsistensi warga dalam menjalankan program pengelolaan sampah semakin membaik dalam satu tahun terakhir. 

Sedikitnya, saat ini sudah ada 108 rumah tangga di wilayah itu yang terlibat aktif dalam proses pemilahan sampah.

Suku Dinas Lingkungan Hidup dalam hal ini berkolaborasi dengan para mitra strategis, seperti Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) untuk menggerakkan Bank Sampah di pulau itu.

Baca juga: TPA di Banyumas Sulap Sampah Plastik Jadi Paving Block dan Genteng

Bentuk komitmen yang diberikan WVI dalam kolaborasi tersebut seperti troli, gerobak, sepatu bot, hingga kegiatan edukasi dan padat karya dari pengelolaan sampah.

"Sebelum adanya pendampingan ini, seluruh sampah rumah tangga dibuang langsung ke TPS tanpa pemilahan, bahkan sebagian dibuang ke laut atau sampah kiriman yang dibawa arus sampai ke pulau kami ini," ungkap Zainal.

Produksi sampah

Dia menyebutkan, jumlah produksi sampah rumah tangga di wilayah tersebut mencapai 200 hingga 300 kilogram per hari, jumlah sampah ini belum termasuk sampah kiriman dari daerah sekitar yang hanyut terbawa ombak laut.

Para nasabah bank sampah dan warga di Pulau Kelapa sudah mulai terlatih untuk memilah sebagian besar sampah seperti plastik, kertas, kardus dan sejenisnya.

Baca juga: Microsoft Capai 90,9 Persen Sirkularitas Perangkat Keras, Lampaui Target Nol Sampah 2025

Sampah-sampah itu kemudian dijual ke pengepul atau sampah itu diolah menjadi kerajinan bernilai ekonomis sekaligus daya tarik bagi wisatawan.

Sementara untuk sampah residu yang tidak dapat dimanfaatkan seperti puntung rokok dan pembalut atau sejenisnya, akan ditampung di TPS.

Lalu setiap akhir pekan, sampah tersebut diangkut menggunakan kapal dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Bantar Gebang.

"Tidak semua jenis sampah lagi yang keluar dari pulau kami ini, sudah berkurang karena diproses semua, 80 persen lah pengurangannya dari adanya bank sampah ini," papar Zainal.

Baca juga: Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
LSM/Figur
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
LSM/Figur
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
Pemerintah
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
LSM/Figur
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
Pemerintah
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Swasta
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
LSM/Figur
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Pemerintah
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Swasta
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
LSM/Figur
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
LSM/Figur
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau