KOMPAS.com — Sebuah studi baru memperingatkan bahwa kenaikan permukaan laut yang terjadi tetap bisa menimbulkan bencana migrasi.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Communications Earth and Environment, para ilmuwan menganalisis data dari periode hangat sebelumnya dalam sejarah Bumi, dikombinasikan dengan pengamatan terbaru terhadap lapisan es dan pemodelan numerik.
Menurut studi tersebut, bahkan tingkat pemanasan saat ini, yakni sekitar 1,2 derajat Celsius, kemungkinan sudah terlalu tinggi untuk menjaga keseimbangan massa lapisan es.
Jika pemanasan terus berlangsung di jalur ini, lapisan es bisa runtuh lebih cepat dan menyebabkan permukaan laut naik beberapa meter.
Baca juga: Pemanasan Global Bisa Ubah Pola Hujan, Timbulkan Kekeringan dan Banjir
“Membatasi pemanasan hingga 1,5°C akan menjadi pencapaian besar, dan itu seharusnya menjadi fokus utama kita,” kata Chris Stokes, penulis utama studi dan profesor di Departemen Geografi Universitas Durham, sebagaimana dikutip dari laman Ecowatch pada Jumat (30/5/2025).
Meskipun target 1,5°C tercapai atau hanya dilampaui sebentar, masyarakat tetap perlu menyadari bahwa kenaikan permukaan laut akan terus berlanjut hingga ke titik yang sangat sulit dihadapi.
Kenaikan air laut setinggi 1 sentimeter per tahun bukanlah hal yang mustahil dalam masa hidup generasi muda saat ini.
Pencairan lapisan es bisa menjadi ancaman besar bagi penduduk pesisir, terutama jika umat manusia gagal menjaga suhu Bumi tetap dalam batas aman bagi es di kutub.
Penulis studi memperkirakan bahwa suhu yang benar-benar aman bagi keseimbangan lapisan es ada di kisaran mendekati atau di bawah 1 derajat Celsius dibandingkan tingkat pra-industri.
“Yang kami maksud dengan batas aman adalah batas yang masih memungkinkan adaptasi, bukan migrasi besar-besaran yang memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka,” kata Jonathan Bamber, profesor di Universitas Bristol, Inggris, sebagaimana dilaporkan oleh Mother Jones.
Baca juga: Pemanasan Global Sebabkan Lahan Basah Hasilkan Lebih Banyak Metana
Ia menambahkan, jika dunia gagal menjaga batas tersebut, adaptasi akan menjadi sangat sulit. Dalam skenario itu, migrasi penduduk dalam jumlah besar sangat mungkin terjadi, dalam skala yang belum pernah disaksikan dalam sejarah peradaban modern.
Menurut para peneliti, sekitar 230 juta orang tinggal di wilayah yang hanya satu meter dari permukaan laut. Kelompok ini akan menjadi yang paling terdampak oleh mencairnya lapisan es.
Jutaan orang berpotensi mengungsi bahkan jika permukaan laut naik satu meter. Namun, jika suhu bumi melampaui 1,5 derajat Celsius, permukaan laut bisa naik lebih tinggi lagi hingga beberapa meter.
Baca juga: Pemanasan Global Sebabkan Kadar Oksigen Danau di Dunia Turun
Para ilmuwan juga mengingatkan bahwa peluang untuk mencapai target Perjanjian Paris semakin kecil. Tahun 2024—yang tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah—merupakan tahun kalender pertama yang mencapai rata-rata pemanasan 1,5 derajat.
Saat ini, dunia berada di jalur yang mengarah pada pemanasan antara 2,1 hingga 2,9 derajat Celsius pada tahun 2100.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya