Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balai TN Tesso Nilo: Anak Gajah Tari Tewas karena Infeksi Virus Herpes

Kompas.com - 16/09/2025, 10:29 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Heru Sutmantoro, menyampaikan anak gajah sumatera bernama Kalistha Lestari atau Tari tewas karena terinfeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEH). Ini merupakan jenis virus herpes yang khusus menyerang gajah, terutama anak gajah.

"Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Tari terserang virus EEHV pada organ hati," ujar Heru saat dihubungi, Selasa (16/9/2025).

Menurut uji laboratorium, organ lainnya yakni jantung, ginjal, paru, dan usus Tari dinyatakan negatif EEHV. Virus ini dikenal berbahaya karena perkembangannya sangat cepat, mematikan, dan sulit ditangani. 

Baca juga: Atasi Konflik Satwa-Manusia, Koridor Gajah Aceh Bakal Direplikasi di Lampung

Heru menyampaikan, langkah pencegahan penularan virus tersebut kepada gajah binaan lainnya di Taman Nasional Tesso Nilo ialah dengan sterilisasi dan disinfeksi Camp Elephant Flying Squad pasca ditemukannya virus EEHV.

"Langkah berikutnya dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian biosecurity dan manajemen lingkungan Camp Elephant Flying Squad serta pemantauan kesehatan rutin melalui peningkatkan nutrisi dan vitamin untuk meningkatan imunitas pada gajah binaan," tutur dia. 

Tari ditemukan tak bernyawa di Camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubung Kembang Bunga Balai, Rabu, (10/9/2025) pukul 08.00 WIB. Pada 9 September 2025, Tari masih menunjukkan kondisi sehat.

"Pagi hari sekitar pukul 07.43 WIB, Tari tampak aktif, bermain seperti biasa, dengan nafsu makan normal, feses baik serta tanpa tanda kelemasan," tulis Balai TNTN dalam laman Instagram-nya, Rabu.

Intensitas menyusui dilaporkan sedikit berkurang. Saat sore hari sekitar pukul 17.00 WIB Tari tampak stabil tanpa menunjukkan gejala sakit apa pun.

"Namun, pada Rabu, 10 September 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, mahout yang bertugas mendapati Tari dalam keadaan berbaring tanpa gerakan dan segera dinyatakan mati," papar Balai TNTN.

Mahout atau pawang gajah kemudian menghubungi dokter hewan untuk memeriksa fisik anak gajah tersebut. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada luka tau trauma pada tubuh, tetapi perut terlihat sedikit menggembung.

Baca juga: Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Kawasan HPL Aceh Timur

Untuk memastikan penyebab kematian, dokter melakukan tindakan nekropsi yakni bedah bangkai lalu mengambil sampel organ untuk pemeriksaan laboratorium.

Adapun gajah Tari berjenis kelamin betina lahir pada tanggal 31 Agustus 2023. Usianya saat ini baru 2 tahun 10 Hari. Gajah Tari merupakan hasil perkawinan dari induk bernama Lisa dengan gajah liar.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau