Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adaptasi Keberlanjutan, Lebih dari 1000 BPR di Indonesia akan Gunakan Platform ESG

Kompas.com - 02/10/2025, 16:31 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber knowesg

KOMPAS.com - Perusahaan yang bergerak di bidang pelaporan regulasi perusahaan dan keuangan berkelanjutan Diginex Limited dan perusahaan teknologi asal Indonesia iNEED telah meneken kesepakatan untuk menyediakan sistem pelaporan ESG kepada lebih dari seribu Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, iNEED menginvestasikan sekitar 1,7 juta dolar AS sebagai pembayaran awal, ditambah dengan skema bagi hasil di masa depan.

Melalui kemitraan, BPR tersebut dapat mulai menggunakan diginexESG. Itu merupakan platform yang dioperasikan melalui komputasi awan dan memfasilitasi pengambilan, analisis, dan penyusunan laporan terkait aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).

Baca juga: Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan

Melansir Know ESG, Rabu (1/9/2025) sistem tersebut akan mempermudah operasional dengan menggunakan alur kerja otomatis dan wawasan AI.

Sistem ini dirancang agar sesuai dengan standar global seperti ISSB dan regulasi domestik di Indonesia. Dengan demikian, BPR dapat memenuhi kewajiban pelaporan baru sekaligus mengendalikan risiko yang muncul dari praktik lingkungan dan tata kelola.

Pengembangan sistem ini muncul di saat investasi ESG di Asia Tenggara melonjak secara drastis dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Data survei menunjukkan bahwa antara 70 persen hingga 82 persen investor di kawasan ini tengah mencari peluang yang berhubungan dengan ESG.

Selain itu, banyak dewan di negara-negara ASEAN yang sedang bersiap untuk membentuk komite khusus ESG pada tahun 2025.

Secara bersamaan, inisiatif lain seperti pasar perdagangan karbon dan perluasan energi terbarukan membuktikan bahwa baik pemerintah maupun bisnis beralih ke model pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: WWF: 11 Bank di Indonesia Mulai Adaptasi Keuangan Hijau

Dalam situasi ini, kemitraan antara Diginex dan iNEED melengkapi BPR Indonesia dengan perangkat yang dibutuhkan untuk selaras dengan tren keberlanjutan global ini.

Menurut Mark Blick, CEO Diginex, kesepakatan ini merupakan upaya menggabungkan kompetensi internasional perusahaannya dengan akses dan jaringan lokal yang dimiliki oleh iNEED.

Ia menambahkan bahwa perjanjian ini akan memungkinkan BPR untuk mematuhi regulasi sekaligus menciptakan nilai berkelanjutan dalam jangka panjang.

Raden Joko, CEO iNEED menyatakan bahwa kolaborasi perusahaannya dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia ( Perbarindo )telah menempatkan iNEED di pusat transisi digital perbankan desa di Indonesia.

Ia melanjutkan, kerja sama dengan Diginex akan memperluas peran tersebut melalui penambahan kemampuan di bidang ESG.

Baca juga: BPK Paparkan Tantangan Pendanaan Iklim di KTT COP29 PBB

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Pemerintah
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Pemerintah
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau