Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lestari Summit & Awards 2025 dan Upaya Bangun Ketahanan Kolektif di Tengah Ketidakpastian

Kompas.com - 02/10/2025, 11:46 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO KG Media, Andy Budiman, resmi membuka Lestari Summit dan Awards 2025 yang digelar di Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025), bertajuk Thriving Together and Cultivating Resilience for Sustainable Future.

Acara ini sempat tertunda, yang semula dijadwalkan pada 3 September 2025 lalu, mengingat adanya aksi demonstrasi di beberapa wilayah termasuk Jakarta.

Dalam sambutannya, Andy menyinggung terkait kontestasi pidato para pemimpin negara pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB Ke-80.

"Di mimbar yang besar dan terhormat tersebut kita ingat ada pemimpin dunia menyangkal efek perubahan iklim, dan menyebut bahwa carbon footprint adalah penipuan," kata Andy, Kamis.

Kendati demikian, kala itu Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia mengedepankan perdamaian dunia dan peran negara dalam isu perubahan iklim. Prabowo turut menegaskan komitmen Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat.

Baca juga: Prabowo Vs Trump di PBB: Beda Sikap soal Krisis Iklim

"Berbagai gejolak lainnya tentunya masih akan kita hadapi baik sebagai individu, organisasi maupun bangsa. Itu sebabnya, resiliensi atau ketahanan menjadi nyata baik resiliensi sosial, ekonomi, dan lingkungan," tutur dia.

Membangun Ketahanan Kolektif

Menurut Andy, berbagai gejolak dunia mulai dari pandemi global, lonjakan harga pangan dan energi, hingga bencana iklim seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan menunjukkan betapa pentingnya membangun ketahanan kolektif.

World Bank bahkan memprediksi tanpa langkah mitigasi serius, kerugian ekonomi akibat perubahan iklim bisa mencapai Rp 115 triliun pada 2030.

"Semua ketidakpastian ini memaksa Indonesia termasuk di seluruh dunia untuk berubah. Di tingkat global, regulasi iklim semakij ketat, Uni Eropa menerapka carbon border adjustment mechanism dan aturan mandatory risk terkait emisi dan rantai pasok dunia usaha," jelas Andy.

Hal ini menyebabkan dunia usaha dituntut bukan hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan dari operasional bisnisnya.

Peluang dan Tantangan

Andy mencatat, Indonesia menyumbang sekitar 2 persen emisi global. Di sisi lain, Indonesia juga memiliki cadangan lahan gambut terbesar di dunia yang menyimpan hingga 3,14 miliar ton karbon.

"Dua sisi inilah tantangan sekaligus peluang yang bila dikelola dengan baik bisa menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi hijau," papar Andy.

Baca juga: 85 Persen Publik Ingin Perusahaan Desak Pemerintah Ambil Tindakan Iklim

"Peluang ini hanya bisa terwujud bila kita bisa bekerja sama saling memperkuat dan menumbuhkan ketahanan kolektif menghadapi segala krisis dan tantangan," imbuh dia.

Dalam konteks inilah Lestari Summit menjadi ruang diskusi sekaligus wadah menyatukan misi membangun kolaborasi dan merumuskan langkah-langkah nyata menghadapi krisis maupun tantangan bersama.

Lestari Summit 2025 adalah forum tahunan yang mempertemukan pemerintah, korporasi, akademisi, komunitas lokal, hingga generasi muda untuk membahas isu lingkungan dari berbagai perspektif. Sementara, Lestari Awards hadir sebagai ajang apresiasi bagi organisasi, mulai dari UKM hingga perusahaan besar, yang menjalankan inisiatif nyata di bidang keberlanjutan.

Sebagai bentuk apresiasi, tiket langsung ke ajang penghargaan regional, serta publikasi luas senilai Rp 150 juta diberikan melalui KG Media.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau