Stres Gagal UTBK? Ini Teknik Relaksasi yang Mudah Dilakukan di Rumah

KOMPAS.com – Ketika tidak lolos Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), tidak jarang remaja merasa stres dan kecewa.

Sebab, kerja keras yang telah dilakukan tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Mereka pun menganggap bahwa UTBK adalah akhir dari segalanya, meskipun nyatanya tidak.

Untuk menghilangkan stres, apakah ada teknik relaksasi yang bisa dilakukan di rumah?

Baca juga: Anak Gagal UTBK? Orangtua Jangan Ngomong Ini

“Kalau mau dengarkan musik boleh, karena ada macam-macam cara anak mereduksi stresnya,” kata psikolog anak di Mykidz Clinic Gloria Siagian, M.Psi. kepada Kompas.com, Minggu (1/6/2025).

Setiap anak memiliki cara tersendiri untuk mengatasi stresnya. Menurut dia, tidak ada cara tertentu yang harus dilakukan oleh mereka setelah gagal UTBK.

Sebab, satu cara relaksasi belum tentu cocok untuk dilakukan oleh remaja lainnya. Ada yang lebih senang mendengarkan musik, tetapi ada juga yang lebih senang bermain.

“Ada yang larinya ke olahraga, baca buku, nonton, atau main sama temannya, dan itu enggak apa-apa selama hal yang dilakukan adalah sesuatu yang positif, yang baik,” terang Anggi, sapaan akrabnya.

Tetap dikontrol

Dalam menghadapi remaja yang gagal UTBK, orangtua harus memvalidasi kekecewaan dan perasaan stres mereka.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memberi ruang bagi anak untuk memproses perasaannya, serta melakukan sesuatu untuk mengurangi stres.

Namun, bukan berarti orangtua tidak mengontrol kegiatan yang dilakukan anak-anaknya dalam mengurasi stres.

“Orangtua jangan lupa cek anak-anaknya, ‘gimana kamu? Sudah enggak stres? Sudah lega belum?’. Orangtua harus rutin mengecek anak untuk melihat kondisi mereka, semakin membaik atau tidak,” kata Anggi.

Ia menambahkan, tidak ada teknik khusus yang bisa dilakukan karena semuanya tergantung pada apa yang anak ingin lakukan.

Baca juga: 3 Cara Mendukung Anak yang Gagal UTBK, Jangan Dimarahi

Jika anak lebih ingin mengurung diri di kamar sebagai bentuk relaksasi, orangtua tidak bisa memaksa mereka melakukan teknik relaksasi seperti bermeditasi atau yoga.

“Tapi kembali lagi, cek mereka. Kalau semakin lama mengurung diri, semakin enggak mau makan, dan semakin buruk, berarti ada sesuatu yang salah. Orangtua harus kasih pertolongan, bawa untuk konsultasi ke profesional untuk mengatasinya,” tutur Anggi.