KOMPAS.com – Olahraga padel tak hanya menawarkan manfaat kebugaran, tapi juga menjadi media baru untuk membangun relasi sosial yang lebih akrab.
Konsep permainan yang lebih santai, ditambah dengan lapangannya yang relatif kecil serta membuat interaksi antar pemain lebih intens.
Fenomena ini dirasakan oleh sejumlah pemain yang menggeluti padel dari latar belakang yang berbeda. Simak ceritanya berikut ini.
Baca juga: Apa itu Padel, Olahraga yang Digandrungi Para Selebritis?
Bagi Rizky Rahman (24), padel bukan hanya olahraga, tapi juga sarana memperluas jejaring sosial.
Laki-laki yang bekerja sebagai karyawan swasta ini mulai mengenal padel awal tahun 2025 melalui teman-teman dekatnya.
Baca juga: Dari Tenis ke Padel, Cerita Mereka yang Menemukan Keseruan Baru di Lapangan Kaca
“Dari padel, aku juga bisa menambah relasi, apalagi lapangannya kecil ya, jadi lebih intim dan akrab dengan yang lain,” ujar Rizky kepada Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Tak lama setelah mengenal padel, Rizky dan kawan-kawannya membentuk komunitas kecil bernama Spadel.
Meski baru terbentuk 2 hingga 3 bulan lalu, komunitas ini sempat mengajak 16 orang untuk bermain padel bersama.
“Anggotanya pun teman-teman terdekat atau mungkin rekan dari teman-teman terdekat aku juga. Komunitas ini pun enggak mengikat, jadi kapanpun bisa padel bareng, silahkan gabung,” jelasnya.
Menurut dia, suasana di komunitas terasa lebih hangat, karena berisi orang-orang yang sudah saling mengenal. Hal ini membuatnya merasa lebih nyaman dan mudah akrab dengan sesama pemain.
Pengalaman serupa dirasakan oleh Sasti Emanuela (39), seorang pekerja di bidang business development.
Ia sudah menekuni padel sejak November 2024 dan merasakan langsung manfaat olahraga ini menambah relasi lintas usia.
“Menurut aku, padel ini selain bermanfaat untuk kebugaran tubuh juga bisa memperbanyak relasi, karena ketika olahraga pasti ada pembahasan soal kerjaan dan saling mengenal,” ujar Sasti.
Ia mengaku bergabung dalam sebuah komunitas padel yang anggotanya berasal dari berbagai generasi. Di sana, Sasti sekaligus belajar mengenal berbagai karakter orang.
Lebih dari itu, padel juga membantunya menjaga kesehatan mental di tengah kesibukan kerja.
“Olahraga juga bisa menghilangkan stres. Aku setiap banyak kerjaan, biasanya menyisihkan waktu untuk padel dan pas sampai rumah itu istirahatnya jadi enak,” ujarnya.
Sebagai mantan atlet tenis, Moh Farid Mauludi (26) yang kini menjadi pelatih padel di Graha Padel Club Surabaya melihat perbedaan atmosfer antara kedua olahraga ini.
“Kalau soal relasi, tenis dan padel sama-sama bisa menambah relasi. Tapi padel ini memang kesannya lebih santai,” ungkapnya.
Baca juga: Padel Jadi Tren Baru Gaya Hidup Sehat, Benarkah Bisa Bantu Atasi Burnout?
Menurut Farid, bagi orang yang ingin mencari olahraga menyenangkan tanpa perlu adaptasi terlalu sulit, padel bisa menjadi pilihan.
Selain mengandalkan koordinasi dan refleks, padel juga memungkinkan interaksi sosial yang lebih cair antar pemain di lapangan kaca.
“Apalagi kalau ingin menambah relasi sosial juga padel lebih cocok dan akrab dengan pemain lainnya,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.