Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Impor Pakaian Bekas Bikin Pedagang Thrifting Pasar Baru Cemas: "Nanti Mau Jualan Apa?"

Kompas.com - 31/10/2025, 12:35 WIB
Rafa Aulia Febriani ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rendy (38), termasuk pedagang thrifting di Pasar Baru, Jakarta Pusat, yang cemas terkait rencana larangan impor pakaian bekas ilegal oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Larangan ini bertujuan melindungi industri lokal dan kesehatan masyarakat. Namun, bagi Rendy yang sudah menggantungkan hidupnya selama 14 tahun di usaha jual-beli pakaian bekas impor, thrifting punya nilai keberlanjutan tersendiri.

Baca juga:

"Untuk nanti misalkan kejadian thrifting diganti ke barang lokal, nah itu gue agak bingung juga. Nanti gue mau jualan apa? Soalnya sementara ya orang udah tahunya thrifting tuh bahan-bahan dari segi kualitas, kuantitas lebih oke, lebih bagus," kata Rendy kepada Kompas.com di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).

Suara pedagang thrifting soal larangan impor pakaian bekas

Pakaian bekas impor dinilai jadi pilihan pembeli

Koleksi pakaian jas di salah satu toko di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Rendy, pedagang thrifting di Pasar Baru, Jakarta Pusat, cemas dengan larangan impor pakaian bekas ilegal dari Menteri Purbaya.Aliyah Shifa Rifai/KOMPAS.com Koleksi pakaian jas di salah satu toko di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Rendy, pedagang thrifting di Pasar Baru, Jakarta Pusat, cemas dengan larangan impor pakaian bekas ilegal dari Menteri Purbaya.

Rendy menambahkan, usaha pakaian bekas tidak seharusnya dianggap “hitam”.

"Thrifting ini kan bukan menjatuhkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). Justru pribadi gue bilang ini malah membantu UMKM. Yang menjatuhkan itu kalau menurut gue sih produk-produk ilegal dari China itu yang masuk," ucap Rendy.

Adapun stok baju yang Rendy jual sebagian besar berasal dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea.

Menurutnya, pakaian-pakaian itu justru jadi pilihan pembeli karena kualitas dan harga yang terjangkau.

"Orang bisa dapet baju bermerek dengan harga Rp 35.000 sampai Rp 50.000. Kalau beli di toko resminya kan udah ratusan ribu," tuturnya.

Bagi Rendy, thrifting bukan sekadar bisnis, tapi juga warisan keluarga.

"Dari orangtua saya juga thrifting juga. Kalau orangtua saya kan, jujur, saya dari keluarga pedagang thrifting. Dari orangtua saya, saya, adik saya, itu thrifting semua," ungkapnya.

Baca juga:

Larangan impor pakaian bekas ilegal

Tempat thrifting di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025). Rendy, pedagang thrifting di Pasar Baru, Jakarta Pusat, cemas dengan larangan impor pakaian bekas ilegal dari Menteri Purbaya.KOMPAS.com/RAFA AULIA FEBRIANI Tempat thrifting di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025). Rendy, pedagang thrifting di Pasar Baru, Jakarta Pusat, cemas dengan larangan impor pakaian bekas ilegal dari Menteri Purbaya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya memastikan bahwa impor pakaian bekas ilegal akan dilarang.

“Kita harus menegakkan aturan dengan tegas. Barang impor bekas yang masuk secara ilegal bukan hanya merugikan ekonomi nasional, tapi juga membahayakan kesehatan masyarakat,” ujar Menteri Purbaya, dilaporkan oleh Kompas.com, Selasa (28/10/2025). 

Ia menilai, praktik impor ilegal telah menekan industri tekstil lokal. Saat ini pemerintah menyiapkan aturan baru yang memberi sanksi denda, penjara, hingga blacklist seumur hidup bagi para pelaku impor pakaian bekas ilegal.

Adapun penindakan hanya dilakukan di pelabuhan dan gudang distribusi, bukan langsung ke pasar. Purbaya juga mendorong agar pedagang beralih menjual produk lokal.

“Ya nanti dia beli pakaian-pakaian dari produksi di dalam negeri lah. Masa kita melegalkan yang ilegal, sementara produksi di dalam negeri mati? Kan sama juga untungnya nanti didapat, yang penting mereka tetap bisa berjualan,” ujar Menteri Purbaya.

Baca juga:

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
Wellness
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
Parenting
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Parenting
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Parenting
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Parenting
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Parenting
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Wellness
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Parenting
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Fashion
Aktris Leya Princy Anggap FOMO Belanja Brand Lokal Tak Selalu Buruk, Mengapa?
Aktris Leya Princy Anggap FOMO Belanja Brand Lokal Tak Selalu Buruk, Mengapa?
Fashion
Manfaat Protein Hewani bagi Anak, Tak Harus Makan Daging Mahal
Manfaat Protein Hewani bagi Anak, Tak Harus Makan Daging Mahal
Parenting
Sering Beda Pendapat dengan Pasangan, Red Flag atau Green Flag?
Sering Beda Pendapat dengan Pasangan, Red Flag atau Green Flag?
Relationship
Apakah Boleh Memandikan Anak Saat Demam? Ini Penjelasan Dokter
Apakah Boleh Memandikan Anak Saat Demam? Ini Penjelasan Dokter
Parenting
5 Zodiak yang Paling People Pleaser, Rela Mengalah
5 Zodiak yang Paling People Pleaser, Rela Mengalah
Wellness
Pasagan Beda Hobi dan Butuh Ruang Sendiri Bukan Red Flag, Ini Kata Pakar
Pasagan Beda Hobi dan Butuh Ruang Sendiri Bukan Red Flag, Ini Kata Pakar
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau