Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Pernikahan Harus Dipertahankan atau Diakhiri? Ini Kata Psikolog

Kompas.com - 31/10/2025, 13:35 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada kalanya perjalanan rumah tangga diuji yang akhirnya membuat seseorang mempertanyakan, apakah pernikahan tersebut sebaiknya dipertahankan atau dilepaskan?

Psikolog Klinis Winona Lalita R., M.Psi., Psikolog mengatakan, tidak ada ukuran pasti untuk menentukan apakah sebuah pernikahan sebaiknya dipertahankan atau diakhiri. 

Baca juga:

“Sebenarnya tidak ada tolak ukur yang pasti untuk menilai apakah hubungan layak dipertahankan atau justru sebaiknya bercerai. Hal ini kembali lagi ke dinamika pasangan masing-masing,” kata Winona saat diwawancarai Kompas.com, Senin (27/10/2025).

Kapan pernikahan sebaiknya dipertahankan atau diakhiri?

Ibarat rumah, pernikahan berdiri di atas sepuluh pilar

Psikolog Winona Lalita jelaskan cara menilai apakah pernikahan masih layak dipertahankan atau justru perlu diakhiri demi kesehatan mental.freepik.com Psikolog Winona Lalita jelaskan cara menilai apakah pernikahan masih layak dipertahankan atau justru perlu diakhiri demi kesehatan mental.

Winona menjelaskan, hubungan pernikahan bisa diibaratkan seperti rumah yang berdiri kokoh di atas sepuluh pilar utama. Setiap pilar memiliki fungsi penting dalam menopang stabilitas hubungan.

“Silakan dicek dari sepuluh pilar tersebut, mana saja yang masih berdiri kuat, mana yang mulai retak, dan mana yang ternyata sudah hancur,” ujarnya.

Sepuluh pilar penting dalam pernikahan itu mencakup:

  1. Masalah kepribadian yaitu kecocokan karakter dan gaya hidup antara pasangan.
  2. Komunikasi, seberapa terbuka, jujur, dan empatik pasangan dalam berinteraksi.
  3. Resolusi konflik, cara pasangan menghadapi dan menyelesaikan perbedaan.
  4. Masalah finansial, termasuk pengelolaan dan kesepakatan soal keuangan.
  5. Hobi dan kualitas diri, kemampuan menjaga waktu pribadi sekaligus waktu bersama.
  6. Hubungan seksual, kesepakatan dan keintiman fisik yang terjaga sehat.
  7. Gaya pengasuhan, kesamaan pandangan dalam mendidik anak.
  8. Budaya keluarga dan lingkungan, kemampuan beradaptasi dengan keluarga besar.
  9. Pembagian peran dalam rumah tangga, siapa yang bertanggung jawab atas apa.
  10. Nilai religius, bagaimana pasangan memaknai hubungan mereka dengan Tuhan.

Baca juga: Raisa Gugat Cerai Hamish Daud, Psikolog Jelaskan Mengapa Perceraian Bukan Kegagalan

Menilai kekuatan pilar dalam hubungan

Psikolog Winona Lalita jelaskan cara menilai apakah pernikahan masih layak dipertahankan atau justru perlu diakhiri demi kesehatan mental.freepik.com Psikolog Winona Lalita jelaskan cara menilai apakah pernikahan masih layak dipertahankan atau justru perlu diakhiri demi kesehatan mental.

Menurut Winona, sebelum memutuskan bertahan atau berpisah, pasangan perlu menilai kondisi pilar-pilar tersebut satu per satu.

“Coba bayangkan, rumah tangga itu layaknya sebuah rumah dengan sepuluh pilar penting. Dari sepuluh pilar itu, pertimbangkan mana yang masih baik dan tidak,” katanya.

Misalnya, jika dari sepuluh pilar itu ada dua yang mulai hancur, pasangan perlu mempertimbangkan apakah delapan pilar lainnya masih cukup kuat menjadi alasan keberlanjutan rumah tangga.

“Lalu amati, kalau dari sepuluh pilar, ada dua pilar yang hancur. Apakah delapan pilar lainnya masih bisa menopang keberlangsungan hubungan tersebut?” tambahnya.

Jika sebagian besar pilar masih kuat dan bisa diperbaiki, pernikahan tersebut layak diperjuangkan. 

Akan tetapi, jika sebagian besar sudah runtuh dan menyebabkan ketidaknyamanan mendalam, mungkin jalan terbaik adalah berpisah dengan cara yang sehat.

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
Wellness
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
Parenting
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Parenting
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Parenting
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Parenting
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Parenting
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Wellness
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Parenting
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Fashion
Aktris Leya Princy Anggap FOMO Belanja Brand Lokal Tak Selalu Buruk, Mengapa?
Aktris Leya Princy Anggap FOMO Belanja Brand Lokal Tak Selalu Buruk, Mengapa?
Fashion
Manfaat Protein Hewani bagi Anak, Tak Harus Makan Daging Mahal
Manfaat Protein Hewani bagi Anak, Tak Harus Makan Daging Mahal
Parenting
Sering Beda Pendapat dengan Pasangan, Red Flag atau Green Flag?
Sering Beda Pendapat dengan Pasangan, Red Flag atau Green Flag?
Relationship
Apakah Boleh Memandikan Anak Saat Demam? Ini Penjelasan Dokter
Apakah Boleh Memandikan Anak Saat Demam? Ini Penjelasan Dokter
Parenting
5 Zodiak yang Paling People Pleaser, Rela Mengalah
5 Zodiak yang Paling People Pleaser, Rela Mengalah
Wellness
Pasagan Beda Hobi dan Butuh Ruang Sendiri Bukan Red Flag, Ini Kata Pakar
Pasagan Beda Hobi dan Butuh Ruang Sendiri Bukan Red Flag, Ini Kata Pakar
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau