“Tas Hamano adalah pilihan yang solid dan dapat diandalkan untuk perempuan di posisi manajerial,” ujar Nakano, seperti disadur dari South China Morning Post.
“Tas ini relatif terjangkau dibandingkan merek luar negeri dengan kualitas serupa,” sambungnya.
Nakano menambahkan, tas tersebut menarik bagi banyak perempuan profesional yang menginginkan aksesori elegan namun tidak mencolok, dengan ruang cukup untuk membawa laptop dan perlengkapan kerja sehari-hari.
Baca juga: Tips Merawat Tas Kulit Agar Tetap Bersinar
Selain tas Hamano, Sanae Takaichi juga dikenal kerap mengenakan busana rancangan desainer Jepang Jun Ashida.
Menurut Nakano, pilihan tersebut bukan kebetulan, melainkan bagian dari pesan simbolis yang ingin disampaikan sang perdana menteri.
“Dengan secara konsisten mengenakan pakaian dan aksesori buatan Jepang, ia sedang menunjukkan rasa cinta tanah air dan dukungan terhadap industri mode lokal. Dan terbukti, pesannya berhasil,” ungkap dia.
Efek sosial media dan dukungan untuk UMKM lokal
Fenomena viral ini juga memperlihatkan bagaimana media sosial dapat berperan besar dalam mendongkrak popularitas merek kecil atau produk lokal suatu negara.
Kasus serupa pernah terjadi pada tahun 2020, ketika anggota Kongres AS Alexandria Ocasio-Cortez membawa tas Telfar, yang kemudian membuat merek asal Amerika Serikat itu kebanjiran pesanan global.
Kini, hal serupa dialami Hamano Inc, yang dalam sekejap berubah dari produsen kulit klasik menjadi simbol kebanggaan nasional di Jepang.
Dengan tas lokal yang kini menjadi sorotan dunia, Sanae Takaichi bukan hanya menarik perhatian karena posisinya sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang, tetapi juga karena kemampuannya menunjukkan bahwa produk lokal Jepang mampu bersaing di panggung internasional.
Baca juga: Daftar 7 Tas Sandra Dewi yang Jadi Sorotan Usai Suami Terjerat Kasus KPK
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang