KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru terpilih, Sanae Takaichi, berupaya meredakan kekhawatiran publik Korea Selatan terkait arah kebijakan Tokyo di bawah kepemimpinannya.
Dalam konferensi pers perdananya pada Selasa (21/10/2025) malam, Takaichi menegaskan bahwa hubungan Jepang–Korea Selatan lebih penting daripada sebelumnya.
Ia juga membagikan sisi pribadinya yang menunjukkan ketertarikan kuat terhadap budaya Korea.
Baca juga: 7 Fakta Sanae Takaichi PM Wanita Pertama Jepang Murid Shinzo Abe
Dengan nada ringan, Takaichi mengaku gemar mengonsumsi gim (rumput laut kering berbumbu) Korea, memakai produk kosmetik asal Negeri Ginseng, dan menonton drama Korea di waktu senggang.
“Saya suka rumput laut Korea, saya juga memakai kosmetiknya, dan menonton drama Korea,” ujarnya sambil tersenyum, dikutip dari Surat kabar Jepang The Mainichi, Rabu (22/10/2025).
Pernyataan tersebut muncul di tengah kekhawatiran bahwa latar belakang politik Takaichi, yang dikenal tegas dalam isu keamanan dan diplomasi, bisa memperburuk hubungan dua negara yang selama ini diwarnai ketegangan sejarah.
Dengan menonjolkan sisi humanis dan minatnya pada budaya populer Korea, Takaichi tampaknya ingin menunjukkan niatnya menjaga hubungan bilateral tetap hangat di tengah dinamika politik kawasan.
Baca juga: Jadi PM Wanita Pertama Jepang, Ini 8 Pernyataan Sanae Takaichi yang Tuai Pro Kontra
Sanae Takaichi, Calon PM Perempuan Pertama Jepang, Simpan Supra Langka Sejak 1991Media The Korea Times pun melaporkan, Takaichi dikenal sebagai politikus konservatif yang rutin mengunjungi Kuil Yasukuni di Tokyo, tempat yang kerap memicu kontroversi diplomatik dengan Korea Selatan dan China.
Kuil ini dianggap sensitif karena di dalamnya dihormati para prajurit Jepang, termasuk yang terlibat dalam kejahatan perang Perang Dunia II.
Setiap kunjungan pejabat Jepang ke sana sering dipandang sebagai bentuk glorifikasi militerisme masa lalu.
Menariknya, Takaichi tidak menghadiri festival musim gugur di Yasukuni akhir pekan lalu, sebuah acara yang sebelumnya hampir selalu ia datangi.
Langkah ini dipandang sebagai upaya hati-hati untuk menghindari gesekan diplomatik di tengah sorotan internasional terhadap kepemimpinannya yang baru.
Dalam konferensi pers perdananya, Takaichi menyebut Korea Selatan sebagai negara tetangga yang penting dan menyatakan keinginannya untuk segera bertemu Presiden Lee Jae Myung guna mempererat kerja sama bilateral.
Hubungan kedua negara akan kembali diuji akhir bulan ini saat Korea Selatan menjadi tuan rumah KTT Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di mana Jepang diperkirakan memainkan peran penting dalam agenda diplomasi regional.