Pantauan Kompas.com di lokasi menunjukkan Pramono tiba di posko pengungsian sekira pukul 10.20 WIB.
Mengenakan pakaian serba hitam, Pramono langsung menyapa para pengungsi dan meninjau kondisi setiap tenda yang tersedia.
Dengan penuh empati, Pramono menyapa para korban dan menanyakan langsung apa saja kebutuhan mereka.
“Masih butuh apa?” tanya Pramono kepada warga.
Warga pun serempak menyampaikan, bahwa mereka membutuhkan kasur dan selimut, karena malam hari terasa dingin di tempat pengungsian.
“Butuh kasur, Pak, sama selimut. Soalnya dingin,” ujar beberapa warga secara bersamaan.
Selain alat tidur, warga juga menyampaikan kebutuhan akan perlengkapan mandi, seperti sabun, handuk, odol, dan ember.
Menanggapi hal tersebut, Pramono memastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menyalurkan bantuan alat mandi.
“Kalau alat mandi, udah ada,” jawab Pramono.
Gubernur juga mengecek ketersediaan bantuan makanan dan minuman bagi para korban. Ia menanyakan apakah ada kekurangan di sektor logistik.
“Makanan dan minuman enggak ada kekurangan?” tanyanya lagi.
Warga menyatakan, bahwa bantuan logistik berupa makanan dan minuman sudah tercukupi, bahkan melebihi kebutuhan.
Sebelumnya, kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat, (6/6/2025).
Kebakaran tersebut menyebabkan puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi.
Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan posko darurat serta mendistribusikan bantuan logistik bagi para korban.
Pemprov berjanji akan terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi serta menyiapkan langkah jangka panjang untuk pemulihan pasca-kebakaran.
https://megapolitan.kompas.com/read/2025/06/08/12372101/keluh-harap-korban-kebakaran-penjaringan-pada-pramono-kami-kedinginan