CFD Jakarta Akan Diperluas ke Lima Kota Administratif

Langkah ini bertujuan untuk memberikan ruang terbuka lebih luas bagi warga serta mengurangi emisi karbon di berbagai wilayah ibu kota.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menyampaikan, bahwa Pemprov tengah memetakan lokasi-lokasi strategis di masing-masing wilayah kota agar pelaksanaan CFD dapat dinikmati secara merata.

“Pemprov DKI berencana memperluas CFD ke lima wilayah kota dengan memilih lokasi strategis untuk semakin menekan emisi karbon,” ujar Rano Karno saat menghadiri pertunjukan seni dalam kegiatan CFD di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (8/6/2025), dikutip dari Antara.

Car Free Night Segera Diuji Coba

Selain perluasan CFD, Pemprov DKI juga akan menggelar Car Free Night, atau hari bebas kendaraan bermotor di malam hari, sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT Jakarta.

Rencana ini disusun berdasarkan pola aktivitas warga yang semakin banyak berolahraga di malam hari.

“Kami juga akan coba adakan hari bebas kendaraan di malam hari setelah perayaan HUT DKI di kawasan Sudirman–Thamrin, karena warga Jakarta banyak yang berolahraga di malam hari. Ini juga jadi upaya menurunkan emisi karbon,” jelas Rano.

Car Free Night akan menjadi uji coba inovasi ruang kota yang lebih inklusif, memungkinkan kegiatan sosial, seni, dan olahraga berlangsung di luar jam kerja.

Rano berharap inisiatif ini tidak hanya mendorong gaya hidup sehat, tetapi juga membangun rasa bahagia di tengah masyarakat perkotaan.

“Dengan adanya car free day dan car free night, semoga kebahagiaan dan kesehatan masyarakat Jakarta semakin meningkat,” katanya.

Hadirkan Pertunjukan Seni di CFD

Sebagai bagian dari perayaan sebulan penuh HUT Jakarta, Pemprov juga akan menghadirkan berbagai pertunjukan seni dan budaya yang akan digelar di tiga titik CFD, yaitu Dukuh Atas (Patung Sudirman), Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, dan Bundaran Hotel Indonesia (HI).

“Kami awali titik kegiatan hiburan di sini (Dukuh Atas). Bulan depan akan kita tambah di GBK dan sekitar Bundaran HI,” terang Rano.

Uji coba pertama pertunjukan seni akan berlangsung pada 29 Juni 2025, menampilkan kesenian khas Betawi dan melibatkan sekitar 5.000 peserta.

Atraksi yang akan disuguhkan mencakup pencak silat, tari tradisional, musik, hingga sajian kuliner lokal.

“Kegiatan hiburan seperti pertunjukan seni dan budaya di sini ternyata tidak hanya menambah kesehatan, tapi juga membuat warga bahagia,” imbuhnya.