Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Berikan "Trauma Healing" untuk Anak TK yang Lihat Preman Ngamuk di Depannya

Kompas.com - 15/02/2025, 20:56 WIB
Rachel Farahdiba Regar,
Larissa Huda

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian setempat akan mengadakan program trauma healing untuk anak-anak TK di Tangerang Selatan yang menyaksikan insiden preman mengamuk di depan sekolah mereka.

Koordinator dan wali kelas di TK tersebut, Annisa (24) mengungkapkan, pihak sekolah telah meminta bantuan kepada Polsek dan Polres untuk mendatangi sekolah guna memberikan dukungan psikologis kepada anak-anak.

Baca juga: Preman yang Ngamuk di TK Tangsel Tantang Perekam Video, Laporin Aja Sana!

“Kami sudah minta ke polsek dan polres untuk mendatangi sekolah kami buat trauma healing supaya anak-anak diberitahu caranya mengatasi ancaman atau kekerasan ketika di luar,” kata Annisa kepada Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).

Ia menambahkan, kepolisian telah menyanggupi permintaan tersebut. Rencananya Polres Tangsel akan mengambil sampel untuk keperluan psikolog anak.

Salah satu orang tua murid, Nurfita, juga mendapatkan konfirmasi dari Kapolres Tangsel Victor Inkiriwang mengenai pelaksanaan trauma healing.

“Reskrim Polres Tangsel akan datang ke TK kami pada Senin (17/2/2025) untuk mendata dan mengevaluasi awal tentang kejadian kemarin kepada anak-anak yang menyaksikan langsung,” ungkap Nurfita.

Baca juga: Orangtua Murid yang Viralkan Preman Ngamuk di TK Tangsel Sempat Ditodong Pisau

Nurfita menjelaskan bahwa jika ada anak yang mengalami trauma, akan ada penanganan yang melibatkan pemerintah daerah setempat, termasuk psikolog anak.

“Penanganan dilakukan karena ada kekhawatiran anak-anak trauma terhadap kekerasan dari kejadian kemarin,” lanjutnya.

Selain Polres Tangsel, pihak Polsek Cisauk juga akan memberikan penanganan kepada anak-anak TK tersebut.

Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, menyatakan bahwa mereka akan mendata anak-anak yang terdampak insiden.

“Untuk terganggu secara psikologisnya, kami harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.00 WIB di depan SD yang juga berada satu yayasan dengan TK tersebut. Saat itu, guru dan orang tua murid mendampingi latihan marching band.

Baca juga: Selain Minta Uang Rp 20.000, Dua Preman yang Mengamuk di TK Tangsel Juga Tampar Guru

Annisa menjelaskan, insiden bermula ketika seorang preman berinisial NH menghampiri guru Desi untuk menagih uang rokok.

Annisa yang berada di samping Desi meminta NH untuk bersabar menunggu kepala sekolah.

Namun, NH tidak sabar dan terus menghampiri guru-guru dengan permintaan yang sama.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau