Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton Layar Tancap di Lebak Bulus, Ada Film India hingga Barat

Kompas.com - 09/04/2025, 15:06 WIB
Hanifah Salsabila,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemutaran film layar tancap masih eksis di tengah perkembangan teknologi digital.

Soleh (53), anggota Operator Film (Operfi) mengaku pemutaran layar tancap di sekitar Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan sudah lama dilakukan oleh komunitasnya.

Alat yang digunakan untuk pemutaran film layar tancap dari bioskop zaman dulu.

Tidak hanya itu, film yang ditayangkan juga masih berasal dari gulungan pita seluloid yang ia sewa dari toko-toko yang masih menyediakan.

Film yang ditayangkan cukup beragam, mulai dari film berbahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, Korea, hingga India. Film layar tancap ini juga menyediakan teks terjemahan berbahasa Indonesia.

Baca juga: Nobar Layar Tancap Indonesia Vs Arab Saudi di GBK, Suporter: Yuk! Bisa Yuk!

Dalam satu malam penayangan, biasanya ada sejumlah layar yang dipasang untuk film berbeda.

“Ada kan dua unit itu khusus untuk India. Terus yang khusus kayak Barat sama Mandarin di sana. Terus yang khusus Indonesia. Di sini ada khusus kayak horror,” kata Soleh saat ditemui di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2025).

Sebenarnya, pemutaran film layar tancap ini tidak hanya dilakukan di Lebak Bulus saja.

Soleh mengungkapkan bahwa timnya biasanya saling bergantian untuk mencari tempat di sejumlah wilayah di Jabodetabek untuk memutar film.

“Ya gitu dah, setiap arisan nih kita kocok siapa yang dapet. Dia yang ketempatan, yang nyari lokasi buat kita muter gitu. Misalnya ada yang di Rempoa, di Pamulang. Di Meruyung sana. Terus ada yang Cinangka, di Kampung Kebon,” ungkapnya.

Kegiatan pemutaran film layar tancap ini terbuka untuk masyarakat umum.

Tidak ada biaya yang dipungut untuk bisa menikmati tontonan jadul dengan cara yang jadul ini.

Baca juga: Rangkaian Acara Lebaran Betawi 2023 di Monas, Ada Layar Tancap dan Parade Budaya

Hanya saja, tidak ada jadwal tertentu yang ditetapkan Soleh dan rekannya untuk dapat disesuaikan oleh penonton.

Informasi tentang pemutaran film ini biasanya disampaikan dari mulut ke mulut saja.

“Enggak, kita enggak kasih jadwal apa-apa. Kita kadang-kadang kita lagi pengen iseng, kita pengen muter, panggil aja anak-anak, ya muter yuk, ya udah gitu,” ceritanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
Megapolitan
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Megapolitan
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau