Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Panjang Kematian Mahasiswa UKI, Keluarga Kenzha Gugat ke Propam Polri

Kompas.com - 27/04/2025, 07:02 WIB
Febryan Kevin Candra Kurniawan,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Polres Metro Jakarta Timur memastikan tak ada unsur dalam kematian Kenzha Ezra Walewengko (22), seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) berusia 22 tahun.

Dengan demikian, penyelidikan kasus kematian Kenzha dihentikan.

Namun, keluarga Kenzha merasa tidak puas dan melaporkan Kapolres Metro Jakarta Timur ke Divisi Propam Polri.

Keluarga menganggap bahwa penyelidikan kasus tersebut dihentikan secara sepihak.

Baca juga: Dilaporkan ke Propam Polri soal Tewasnya Mahasiswa UKI, Kapolres Jaktim: Itu Hak Keluarga Korban

Keluarga mendesak Propam Polri untuk usut kasus

Keluarga Kenzha melalui kuasa hukumnya, Manotar Tampubolon, menegaskan permintaan mereka agar Divisi Propam Polri serius menindaklanjuti laporan tersebut.

"Jadi dengan tegas, kami pihak keluarga dan kuasa hukum meminta Divisi Propam Polri untuk serius mengusut laporan ini,” ujar Manotar saat ditemui di depan Gedung Propam Polri, Jakarta, pada hari Jumat (25/4/2025).

Pihak keluarga menganggap Polres Jakarta Timur tidak serius dalam mengusut dugaan pengeroyokan yang mengakibatkan kematian Kenzha.

Mereka merasa ada saksi kunci yang belum diperiksa hingga penyelidikan dihentikan.

"Sementara ada beberapa saksi kunci yang hingga saat ini belum diperiksa oleh penyidik Polres Jaktim, yang melihat kejadian dan ada di TKP saat itu," lanjut Manotar.

Adanya jejak tapak sepatu dan bekas luka yang diduga akibat benturan dengan benda tumpul ini membuat keluarga yakin kalau Kenzha dianiaya, bukan mengalami kecelakaan.

Baca juga: Keluarga Sebut Ada Bekas Tapak Sepatu di Jenazah Mahasiswa UKI yang Tewas

Pembelaan Kapolres Jaktim

Dalam menghadapi situasi ini, Kombes Nicolas Ary Lilipaly tetap mempertahankan bahwa kasus kematian Kenzha ditangani dengan profesional dan transparans.

"Kami tegaskan di sini, bahwa penyelidik Polrestro Jakarta Timur dalam menangani kasus tewasnya KEW dilakukan secara profesional dan transparan," kata Nicolas.

Menurut dia, penyelidikan sudah melibatkan ahli untuk menjelaskan penyebab kematian korban.

Di sisi lain, Nicolas mengungkapkan, laporan yang diajukan oleh keluarga korban kepada Propam Polri adalah hak mereka sepenuhnya.

"Nanti pihak Propam Polri yang akan menindaklanjuti laporan mereka tersebut, apakah penyelidik sudah melaksanakan tugasnya sesuai hukum dan SOP yang berlaku atau tidak," tuturnya.

Baca juga: Teka-teki Mahasiswa UKI Tewas di Kampus, Benarkah Akibat Pengeroyokan?

Halaman:


Terkini Lainnya
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
Megapolitan
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Megapolitan
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau