JAKARTA, KOMPAS.com — Kisah tragis Siti Rohanti, seorang karyawati swasta berusia 46 tahun, membuka kembali diskusi mendalam soal kekerasan pasca-putus hubungan yang berujung pada percobaan pembunuhan.
Peristiwa mengenaskan terjadi di kontrakan Siti di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (6/5/2025) malam, ketika dibacok secara brutal oleh mantan kekasihnya, Agus.
Korban yang kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit, kehilangan pergelangan tangan kiri dan mengalami luka serius di pundak serta leher.
Baca juga: Kontrakan Karyawati yang Dianiaya Mantan Kekasih di Bekasi Dipasang Garis Polisi
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, menyatakan, Agus menyerang karena menaruh dendam pribadi terhadap Siti yang dianggap menghambat proses perpanjangan kontraknya di tempat kerja.
“Korban itu dianggap menghambat proses perpanjangan kontrak pelaku. Informasi awal seperti itu, harusnya perpanjangan kontraknya tahun ini,” ujar Mustofa.
Hubungan asmara antara pelaku dan korban telah berakhir pada 2023, namun motif yang digunakan Agus menunjukkan konflik relasi personal bisa saja meluber ke ranah profesional, bahkan menjadi pemicu tindakan kriminal yang mengerikan.
Baca juga: Karyawati di Bekasi Dibacok Mantan Kekasihnya karena Masalah Pekerjaan
Serangan bermula saat Agus mendatangi kontrakan korban ketika Siti tengah beristirahat.
Surati, adik korban saat sedang memasak, sempat membangunkan Siti untuk melihat siapa yang datang.
Setelah pelaku mendobrak pintu, ia langsung menyerang dengan sebilah golok. Surati yang berusaha menolong turut mengalami luka di tangan.
“Surati langsung membalut luka korban, kemudian korban keluar dari kontrakan dan meminta pertolongan warga,” jelas Mustofa.
Dalam kondisi kritis, Siti berhasil diselamatkan berkat bantuan warga. Sementara Agus melarikan diri dan membuang senjata tajam yang digunakan untuk menyerang korban.
Baca juga: Karyawati di Bekasi Kehilangan Pergelangan Tangan Usai Dianiaya Mantan Kekasih
Agus akhirnya dibekuk pada malam yang sama di sebuah rumah kosong di Kota Bekasi.
Dalam video penangkapan, Agus mengakui tindakannya secara tenang dan bahkan menunjukkan lokasi tempat membuang golok.
“Tahu, Pak. Sudah melukai orang,” jawab Agus ketika diinterogasi polisi.
Pernyataan itu seakan menunjukkan betapa tenangnya pelaku dalam menyadari kesalahan fatal yang baru saja dia lakukan.
Agus juga menunjukkan tidak adanya penyesalan mendalam di balik tindakan yang nyaris merenggut nyawa korban.
(Reporter: Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Fitria Chusna Farisa)
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini