Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Wajah Baru Blok M Hub, Lorong Penuh Warna dan Mural Betawi

Kompas.com - 26/06/2025, 10:42 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Blok M Hub, kawasan legendaris di Blok M, Jakarta Selatan, yang dulunya bernama Mal Blok M, kembali bersinar dengan wajah baru nan segar usai direvitalisasi dan diresmikan belum lama ini.

Kini, Blok M Hub seolah menjadi "pemanis" baru di area Blok M sehingga menjadi magnet baru bagi aktivitas masyarakat, khususnya anak muda."

Salah satu terobosan yang dihadirkan dalam revitalisasi kawasan ini adalah penyulapan lorong Mal Blok M Square menjadi area penuh warna dengan mural-mural menarik.

Baca juga: Menelusuri Spot Foto Estetik di Blok M, Ini Lokasi Favorit Pengunjung

Area ini turut diperkenalkan sebagai “Playground Arena and Pop Up Exhibition” dengan panjang lorong sekitar 80-100 meter.

Begitu melangkah pelan menuruni anak tangga, pengunjung akan langsung disambut hawa sejuk dari kipas pendingin yang dipasang di beberapa titik.

Sekitar 30 anak tangga akan dilalui, diiringi pemandangan mural yang menghiasi dinding dan langit-langit lorong.

Lorong mal penghubung ke Terminal Blok M di kawasan Blok M Hub.KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Lorong mal penghubung ke Terminal Blok M di kawasan Blok M Hub.

Nuansa warna kuning mendominasi lorong ini, diperindah dengan deretan lampu sorot yang menambah kesan mewah dan elegan.

Sementara itu, mural-mural yang menampilkan warna dominan jingga, merah, dan hijau juga hadir bukan tanpa makna.

Diperkirakan terdapat sekitar 64 motif mural yang mewakili berbagai unsur budaya Betawi, mulai dari permainan, makanan dan minuman khas, instrumen musik, tarian, pertunjukan budaya, hingga bangunan tradisional.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 Remaja Tawuran di Tanah Abang, Temukan Senjata Tajam

Semua mural tersebut dilukis di atas ornamen berwarna biru yang berbentuk seperti pagar “gigi balang”, sebuah motif khas Betawi.

Meski lorong ini masih terasa sedikit hampa, lalu lalang pengunjung tetap ramai. Bahkan, banyak yang berhenti sejenak untuk mengabadikan suasana lorong yang kini tampil modern dengan sentuhan retro.

Perlu diketahui, lorong ini menghubungkan jalur menuju sisi gerbang depan Blok M Hub, arah ke Blok M Plaza, hingga Terminal Blok M.

Salah satu pengunjung bernama Intan (25) mengaku merasakan dampak dari revitalisasi Blok M Hub. Faktor yang paling dirasakannya adalah kenyamanan saat berkeliling di lorong mal.

“Yang paling berasa tuh ademnya, karena di sini tuh agak gerah sebelum direvitaliasi. Orang bahkan jadi enggak milih lewat lorong (sebelumnya),” ucapnya kepada Kompas.com di lokasi belum lama ini.

Tak jauh berbeda, pengunjung bernama Danu (23) juga mengapresiasi revitalisasi lorong yang membantunya mendapat alternatif jalur yang lebih ramah bagi pejalan kaki saat berkeliling di Blok M.

Baca juga: Pramono: Blok M Jadi Ikon Budaya Lewat Program Rasa Jakarta, Citra ASEAN

“Ini pertama kali sebenarnya lewat sini karena lagi hujan jadi kejebak, kirain bakal modelan bangunan tua tapi kalau sudah diperbaiki bisa jadi akses pilihan sih daripada di atas kan crowd,” terangnya

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau