JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sepekan terakhir, Jakarta kembali diguncang oleh deretan peristiwa kebakaran yang menimbulkan kerugian besar dan mengancam keselamatan warga.
Dari Tebet hingga Penjaringan, rumah kontrakan, permukiman padat, hingga pusat perdagangan dilalap api.
Di balik tragedi ini, ada kebiasaan kecil yang sering diabaikan masyarakat, yakni penggunaan listrik yang tidak aman yang menjadi penyebab utama kebakaran di Jakarta.
Baca juga: 6 Kebakaran dalam 2 Hari di Jakarta: BPBD Ungkap 4 Penyebab Terbanyak
PLN: Jangan Anggap Remeh Hal-Hal Kecil
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Moch Andy Adchaminoerdin, menegaskan bahwa banyak kebakaran dipicu oleh tindakan sederhana yang diabaikan, seperti tidak mencabut charger setelah digunakan atau menggunakan kabel listrik yang sudah rusak.
“Kami mengajak seluruh pelanggan untuk tidak mengabaikan hal-hal kecil seperti mencabut charger saat tidak digunakan atau memastikan kabel tidak dalam kondisi rusak,” ujar Andy, Rabu (30/7/2025) dikutip dari Antara.
PLN UID Jakarta Raya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak memodifikasi instalasi listrik tanpa tenaga ahli dan memastikan instalasi sesuai standar keselamatan.
Selain imbauan, PLN juga aktif melakukan inspeksi dan pemeliharaan jaringan hingga ke kWh meter pelanggan, serta menggelar pelatihan penggunaan listrik aman bersama pengurus RT/RW di sejumlah wilayah.
Baca juga: Jakarta Timur dan Barat Jadi Zona Merah Kebakaran DKI Selama 2023–2024
Dalam rentang dua hari pada 20–21 Juli 2025, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menerima laporan kebakaran bertubi-tubi.
Insiden terjadi di Tebet, Jagakarsa, Kebayoran Lama, Tambora, dan Penjaringan. Total kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Beberapa hari kemudian, kebakaran kembali terjadi di empat bangunan semi permanen di Plaza Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis dini hari (24/7/2025), diikuti dengan kebakaran kios dan toko di Bali Mester, Jatinegara. Dua orang dilaporkan terluka dalam kejadian tersebut.
Rentetan kebakaran terus berlanjut hingga Sabtu (26/7/2025), saat sepuluh rumah di Jalan Ampera, Pademangan, hangus terbakar. Sumber api, menurut Kasi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman, diduga berasal dari korsleting listrik.
Insiden serupa juga terjadi di Lenteng Agung pada Minggu (27/7/2025) dan Pasar Taman Puring pada Senin (28/7/2025). Khusus kasus Lenteng Agung, dugaan sementara mengarah pada korsleting dan puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Baca juga: BPBD Ungkap 2 Wilayah Paling Rawan Kebakaran di Jakarta Sejak 2023
Data historis menunjukkan bahwa kebakaran di Jakarta terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan catatan Gulkarmat DKI Jakarta:
Dari total kejadian tersebut, sekitar 61 persen disebabkan oleh masalah kelistrikan.
Baca juga: Pedagang Minta Pramono Segera Renovasi Pasar Taman Puring Usai Kebakaran