Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan Sepele Ini Sering Picu Kebakaran di Jakarta, Tapi Kerap Diabaikan

Kompas.com - 31/07/2025, 15:48 WIB
Mohamad Bintang Pamungkas

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sepekan terakhir, Jakarta kembali diguncang oleh deretan peristiwa kebakaran yang menimbulkan kerugian besar dan mengancam keselamatan warga.

Dari Tebet hingga Penjaringan, rumah kontrakan, permukiman padat, hingga pusat perdagangan dilalap api.

Di balik tragedi ini, ada kebiasaan kecil yang sering diabaikan masyarakat, yakni penggunaan listrik yang tidak aman yang menjadi penyebab utama kebakaran di Jakarta.

Baca juga: 6 Kebakaran dalam 2 Hari di Jakarta: BPBD Ungkap 4 Penyebab Terbanyak

PLN: Jangan Anggap Remeh Hal-Hal Kecil

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Moch Andy Adchaminoerdin, menegaskan bahwa banyak kebakaran dipicu oleh tindakan sederhana yang diabaikan, seperti tidak mencabut charger setelah digunakan atau menggunakan kabel listrik yang sudah rusak.

“Kami mengajak seluruh pelanggan untuk tidak mengabaikan hal-hal kecil seperti mencabut charger saat tidak digunakan atau memastikan kabel tidak dalam kondisi rusak,” ujar Andy, Rabu (30/7/2025) dikutip dari Antara.

PLN UID Jakarta Raya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak memodifikasi instalasi listrik tanpa tenaga ahli dan memastikan instalasi sesuai standar keselamatan.

Selain imbauan, PLN juga aktif melakukan inspeksi dan pemeliharaan jaringan hingga ke kWh meter pelanggan, serta menggelar pelatihan penggunaan listrik aman bersama pengurus RT/RW di sejumlah wilayah.

Baca juga: Jakarta Timur dan Barat Jadi Zona Merah Kebakaran DKI Selama 2023–2024

Kebakaran Beruntun dalam 7 Hari

Dalam rentang dua hari pada 20–21 Juli 2025, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menerima laporan kebakaran bertubi-tubi.

Insiden terjadi di Tebet, Jagakarsa, Kebayoran Lama, Tambora, dan Penjaringan. Total kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Beberapa hari kemudian, kebakaran kembali terjadi di empat bangunan semi permanen di Plaza Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis dini hari (24/7/2025), diikuti dengan kebakaran kios dan toko di Bali Mester, Jatinegara. Dua orang dilaporkan terluka dalam kejadian tersebut.

Rentetan kebakaran terus berlanjut hingga Sabtu (26/7/2025), saat sepuluh rumah di Jalan Ampera, Pademangan, hangus terbakar. Sumber api, menurut Kasi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman, diduga berasal dari korsleting listrik.

Insiden serupa juga terjadi di Lenteng Agung pada Minggu (27/7/2025) dan Pasar Taman Puring pada Senin (28/7/2025). Khusus kasus Lenteng Agung, dugaan sementara mengarah pada korsleting dan puntung rokok yang dibuang sembarangan.

Baca juga: BPBD Ungkap 2 Wilayah Paling Rawan Kebakaran di Jakarta Sejak 2023

Ancaman Nyata dan Terus Berulang

Data historis menunjukkan bahwa kebakaran di Jakarta terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan catatan Gulkarmat DKI Jakarta:

  • Tahun 2020: 1.505 kasus
  • Tahun 2021: 1.535 kasus
  • Tahun 2022: 1.691 kasus
  • Tahun 2023: 2.286 kasus
  • Tahun 2024: 1.969 kasus (sedikit menurun setelah gencarnya program pencegahan)

Dari total kejadian tersebut, sekitar 61 persen disebabkan oleh masalah kelistrikan.

Baca juga: Pedagang Minta Pramono Segera Renovasi Pasar Taman Puring Usai Kebakaran

Halaman:


Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau