Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas di KRL Jabodetabek Mulai Normal Usai Imbauan WFH Dicabut

Kompas.com - 04/09/2025, 16:12 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Volume penumpang KRL Commuter Line berangsur normal setelah sebelumnya Pemerintah Provinsi Jakarta menerapkan work from home (WFH) bagi pekerja selama dua hari pada 1-2 September 2025.

Imbauan ini terkait situasi di Jakarta yang belakangan ramai aksi unjuk rasa hingga tindakan anarkistis orang tak dikenal.

“Pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek terus menunjukkan peningkatan sejak diberlakukannya kebijakan WFH bagi ASN di wilayah Jakarta pada Senin (1/9/2025),” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Lonjakan Tunjangan Rumah DPRD DKI: Anggota Rp 70,4 Juta, Pimpinan Rp 78,8 Juta

KAI mencatat, jumlah penumpang pada hari pertama WFH, yakni pada Senin (1/9/2025) sekitar 658.362 orang. Artinya, jumlah penumpang turun sekitar 38 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Volume penumpang mulai mengalami peningkatan keesokan harinya, Selasa (2/9/2025) berkisar 789.925 orang.

Kemarin, Rabu (3/9/2025), bertambah menjadi 897.925 orang.

“Angka tersebut terus menunjukkan peningkatan sebesar 36 persen dibandingkan hari pertama pemberlakuan WFH,” tutur Joni.

Persentase itu membuktikan adanya pemulihan tren penumpang KRL setelah di hari kerja biasanya dapat menyentuh angka 1.061.996 orang, yakni pada Senin (25/8/2025).

KAI juga terus berkomitmen melayani penumpang dengan terus mengoperasikan sebanyak 1.063 perjalanan Commuter Line, sama seperti pada hari kerja biasanya. 

Selain itu, petugas juga tetap disiagakan untuk membantu seluruh pengguna merasa aman dan nyaman selama menggunakan KRL.

Baca juga: Lokasi Demo di Jakarta Hari Ini 4 September 2025

Oleh karena itu, Joni mengimbau agar masyarakat turut berperan aktif menjaga fasilitas umum yang ada di lingkungan KRL Commuter Line demi kenyamanan bersama.

“KAI Commuter juga terus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan saat melakukan perjalanan dengan transportasi publik,“ jelas dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau