JAKARTA, KOMPAS.com - Massa dari Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).
Demonstran itu membentangkan spanduk, menyebar flyer, hingga menyuarakan berbagai tuntutan.
Pantauan Kompas.com, sebuah spanduk besar berwarna merah dengan tulisan kuning “SEMPRO, Serikat Mahasiswa Progresif” terbentang di jalan.
Di sekitarnya, belasan flyer berwarna dominan hitam dan pink ditata di atas aspal.
Baca juga: Ini 12 Tuntutan Massa Buruh dalam Aksi Rakyat Menggugat di Patung Kuda
Isi flyer tersebut antara lain bertuliskan, “Harga Pangan Naik Petani Tetap Rugi, Tindak Tegas Mafia Pangan”.
Selain itu, tedapat juga tulisan “Berlakukan Upah Layak Nasional yang Adil dan Bermartabat”, serta “Indonesia Darurat Kekerasan”.
Beberapa flyer lainnya memuat gambar Ketua DPR RI Puan Maharani yang diburamkan, ilustrasi petani dengan tulisan “Buruh Sengsara”, hingga poster dengan kalimat “Tolak RUU TNI dan Polri”.
Sebagian peserta aksi juga mengenakan caping, topi tradisional yang biasa dipakai petani, sebagai simbol keberpihakan pada isu agraria.
Di depan mobil komando, sejumlah orator bergantian menyampaikan kritik terhadap pemerintah dan pejabat negara.
“Pejabat-pejabat tidak meminta maaf atas apapun yang menyengsarakan rakyat. Terutama untuk kesekretariatan buruh,” ujar salah seorang orator.
Orator lain menyoroti keuntungan yang diperoleh wakil rakyat.
Baca juga: Massa Buruh Gelar Demo di Patung Kuda, Desak Hentikan Tindakan Represif ke Rakyat
“DPR mendapat royalti, mereka mendapatkan keuntungan, sedangkan kita, rakyat, buruh, tani, mahasiswa menjadi objek yang dipajaki negara,” katanya.
Aksi bertajuk “Rakyat Menggugat” ini menyoroti isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM), reformasi demokrasi, hingga kesejahteraan rakyat.
Massa yang berkumpul sejak siang membawa bendera, spanduk, dan berorasi secara bergantian.
Ada 12 tuntutan yang mereka serukan kepada pemerintahan, yakni: