Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Padati Halte Petukangan D’Masiv, Antrean Mengular dan Desak-desakan

Kompas.com - 14/10/2025, 10:44 WIB
Hanifah Salsabila,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

Berselang lima menit kemudian, bus tujuan Flyover Kuningan datang lagi.

Berbeda dengan dua bus sebelumnya, bus ini datang dengan kondisi tanpa penumpang.

Lantas, penumpang di dalam halte pun mulai bergerak tak sabar.

Dari belakang, penumpang berdesak-desakan ingin masuk ke dalam bus.

Sambil menjaga kestabilan posisinya di ujung, pramusapa mengingatkan agar penumpang tetap berhati-hati.

“Perhatikan langkahnya. Lihat ke bawah,” kata pramusapa.

Baca juga: Kumuh dan Banyak Sampah, Halte Depan BTC Bekasi Dibersihkan

Seketika kursi langsung terisi penuh. Untuk memaksimalkan pengangkutan penumpang, pramusapa menginstruksikan penumpang yang berdiri agar bergeser ke bagian depan bus.

“Yang di depan maju lagi, bikin dua baris,” ujarnya.

Sementara di halte pertama, kepadatan penumpang tak berlangsung lama.

Beberapa penumpang yang baru masuk ke halte masih bisa berlari untuk mengejar busnya yang masih menunggu instruksi keberangkatan dari pramusapa.

Menurut Indra (45), seorang penumpang tujuan Pancoran, Halte Petukangan D’Masiv memang selalu ramai saat jam sibuk pagi hari.

Kepadatan penumpang bisa lebih parah jika ada kejadian yang membuat jalan bus terhambat.

“Iya memang ramai. Bisa lebih parah lagi kalau macet karena ada kecelakaan atau kejadian lain,” katanya ditemui di lokasi, Selasa.

Baca juga: Pengiriman 80 Bus Listrik Transjakarta Ditargetkan Rampung Akhir 2025

Di hari biasa, hambatan bus biasanya disebabkan oleh penyempitan jalan saat keluar dari jalur langit dari arah Cipulir.

Bus yang sebelumnya berjalan dengan lancar di jalur langit, harus bergabung dengan kendaraan pribadi di jalan yang tidak terlalu luas.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Megapolitan
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Megapolitan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Megapolitan
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Megapolitan
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Megapolitan
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Megapolitan
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Megapolitan
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Megapolitan
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Megapolitan
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Megapolitan
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Megapolitan
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Megapolitan
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Megapolitan
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat