Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Padati Halte Petukangan D’Masiv, Antrean Mengular dan Desak-desakan

Kompas.com - 14/10/2025, 10:44 WIB
Hanifah Salsabila,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang memadati Halte Petukangan D’Masiv di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (14/10/2025) pagi.

Halte ini melayani bus Transjakarta koridor 13 (Ciledug—Tegal Mampang), 13B (Puri Beta—Pancoran), 13E (Puri Beta—Kuningan), dan L13E (Puri Beta 2—Flyover Kuningan).

Tim Kompas.com mencoba mengikuti arus penumpang di halte tersebut. Halte ini dibagi menjadi dua area.

Baca juga: Lift Halte Transjakarta Velbak Mati, Warga: Kasihan Orang Tua, Disabilitas, dan Ibu Hamil

Halte Petukangan D’Masiv 1 menjadi area naik-turun penumpang dari bus koridor 13 dan 13B.

Sementara halte kedua melayani penumpang bus koridor 13E dan L13E.

Di antara kedua halte, terdapat ruang penumpang untuk mengantre. Di kedua sisinya juga terdapat zebra cross untuk penumpang.

Kepadatan penumpang di Halte Petukangan D’Masiv 2 dengan penumpang tujuan Kuningan, Selasa (14/10/2025).KOMPAS.com/Hanifah Salsabila Kepadatan penumpang di Halte Petukangan D’Masiv 2 dengan penumpang tujuan Kuningan, Selasa (14/10/2025).

Ruang gerak penumpang cukup terbatas di halte yang berbentuk memanjang ini.

Baca juga: Menaklukkan 103 Anak Tangga Menuju Halte Tertinggi di Jaksel

Kepadatan penumpang paling signifikan terlihat di halte kedua dengan tujuan Kuningan.

Sebelum memasuki area halte, penumpang sudah membentuk dua barisan rapi, menunggu giliran menempelkan kartu uang elektronik (KUE) ke mesin tap.

Di dalam area halte, penumpang sudah berkumpul di depan akses menuju pintu masuk bus.

Di ujungnya, terdapat seorang pramusapa yang mengawasi dan selalu mengingatkan penumpang agar berhati-hati.

Penumpang berdesak-desakan di Halte Petukangan D'Masiv, Jakarta Selatan pada Selasa (14/10/2025).KOMPAS.com/Hanifah Salsabila Penumpang berdesak-desakan di Halte Petukangan D'Masiv, Jakarta Selatan pada Selasa (14/10/2025).

Dua bus tujuan Flyover Kuningan berhenti dengan kondisi yang sudah padat.

Beberapa penumpang memaksakan masuk ke dalam bus dengan pantauan pramusapa.

“Oke, cukup, tutup,” kata pramusapa melihat tak ada ruang lagi untuk penumpang di dalam bus.

Baca juga: Halte JORR Transjakarta Punya Anak Tangga Terbanyak di Jalur Langit

Kemudian, pintu tertutup dan bus kembali melaju. Begitu pula dengan bus selanjutnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Megapolitan
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Megapolitan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Megapolitan
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Megapolitan
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Megapolitan
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Megapolitan
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Megapolitan
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Megapolitan
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Megapolitan
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Megapolitan
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Megapolitan
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Megapolitan
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Megapolitan
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat