Penguatan kembali emas didukung oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global dan kewaspadaan investor menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi 4.132,76 dollar AS per ons.
Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 2 persen ke level 4.145,6 dollar AS per ons.
Sebelumnya, pada perdagangan Selasa dan Rabu, harga emas anjlok ke level 4.054,34 dollar AS per ons, setelah emas mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa di 4.381,21 dollar AS per ons pada perdagangan Senin.
"Seluruh faktor fundamental yang mendorong kenaikan emas tahun ini masih tetap ada. Kenaikan hari ini tampaknya didorong oleh pembelian saat harga turun (buy the dip) dan meningkatnya ketegangan geopolitik,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist Zaner Metals.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik sekitar 57 persen, didorong oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral, serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia.
Situasi geopolitik semakin memanas setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia terkait konflik Ukraina.
Sanksi tersebut menargetkan dua raksasa minyak Rusia, Lukoil dan Rosneft.
Selain itu, pemerintahan Trump juga mempertimbangkan pembatasan ekspor teknologi berbasis perangkat lunak ke China sebagai respons atas kebijakan Beijing yang menahan ekspor logam tanah jarang.
Kini, fokus pasar beralih pada data indeks harga konsumen (IHK) AS yang akan dirilis Jumat ini, yang berpotensi menjadi sinyal inflasi paling jelas jelang rapat kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) pekan depan.
Pasar pun memperkirakan inflasi inti AS akan tetap berada di level 3,1 persen pada September 2025.
Investor meyakini akan ada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan ini, dan satu kali pemangkasan tambahan pada Desember 2025 mendatang.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil memang cenderung diuntungkan di lingkungan suku bunga rendah.
JPMorgan memperkirakan harga emas dapat mencapai rata-rata 5.055 dollar AS per ons pada kuartal keempat tahun 2026, dengan asumsi permintaan investor dan pembelian bank sentral bertahan di kisaran 566 ton per kuartal pada tahun depan.
https://money.kompas.com/read/2025/10/24/085319926/sempat-turun-harga-emas-dunia-naik-lagi-ke-4100-per-ons