JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat peningkatan pendapatan usaha sebesar 16 persen selama Kuartal I 2022 dibandingkan Kuartal I 2021.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, peningkatan tersebut karena adanya perhelatan mudik Lebaran 2022.
Jasa Marga selaku salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tentu mengantongi pendapatan yang cukup signifikan selama periode tersebut di beberapa ruas jalan tol yang dikelolanya.
Baca juga: BSI Gandeng Anak Usaha Jasa Marga untuk Kembangkan Bisnis di Ruas Jalan Tol
Pada periode mudik Lebaran H-7 sampai H+7, tercatat jumlah volume lalu lintas yang mencapai 1,69 juta pada periode arus mudik H-7 hingga H2 Lebaran dan 1,78 juta kendaraan pada periode arus balik H1 sampai H+7 Lebaran.
Angka ini merupakan akumulasi lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama arah Trans Jawa dan Bandung, GT Ciawi arah Puncak, dan GT Cikupa arah Merak.
Volume lalu lintas tersebut mengerek pendapatan tol Jasa Marga sebesar 28,1 persen dibandingkan November 2021 yang tercatat sebagai rata-rata pendapatan tol tertinggi selama pandemi Covid-19.
“Kami berharap, performa ini dapat kami pertahankan sampai dengan akhir tahun nanti. Kami optimis hal ini akan tercapai, seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang semakin pulih dan juga peningkatan volume lalu lintas yang sudah jauh lebih baik,” ujarnya dikutip dari keterangannya, Selasa (24/5/2022).
Jasa Marga juga mengantongi laba bersih sebesar Rp 392,8 miliar, naik 142,7 persen atau Rp 231 miliar dibandingkan Kuartal I 2021.
Begitu pula dengan lendapatan usaha Jasa Marga sebesar Rp 3,2 triliun atau tumbuh 16 persen yang merupakan kontribusi dari kinerja lendapatan tol sebesar Rp 2,9 triliun atau naik 15,7 persen dan kinerja lendapatan usaha ain sebesar Rp 257,8 miliar atau naik 9,6 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan adanya peningkatan mobilisasi masyarakat menjadi katalis positif terhadap kenaikan volume lalu lintas Jasa Marga.
Tidak hanya itu, Perseroan pada kuartal ini juga mampu merealisasikan pertumbuhan EBITDA sebesar 12,7 persen atau tercatat sebesar Rp 2,2 triliun dimana EBITDA margin mencapai 68,1 persen.
Hingga Kuartal I 2022, Jasa Marga menambah jalan tol operasi dengan pengoperasian Jalan Tol Manado-Bitung ruas Danowudu-Bitung sepanjang 13,42 kilometer.
Pengoperasian dari seksi akhir Jalan Tol Manado-Bitung ini melengkapi ruas yang lebih dulu dioperasikan pada September 2020 lalu yaitu ruas Manado-Danowudu sepanjang 26,35 km.
Baca juga: 3 Bulan Bisnis Jalan Tol, Jasa Marga Sudah Untung Rp 392 Miliar
Tidak hanya menambah panjang jalan tol operasi, di Januari 2022, Konsorsium Jasa Marga melalui PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Konsorsium BUMN-Swasta pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) jalan tol tersebut.
Dengan total panjang 206,65 km, menjadikan ruas ini sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar Rp 56 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.
Dengan bertambahnya panjang jalan tol operasi dan konsesi pada Kuartal I 2022, Jasa Marga masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol yang telah beroperasi sepanjang 1.260 km yang merupakan 51 persem jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.
Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh Jasa Marga hingga akhir tahun 2021 mencapai 1.809 km di seluruh Indonesia.
Baca juga: Jasamarga Gempol-Pasuruan Tambah Utang Rp 2,6 Triliun untuk Bayar Cicilan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.