Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Diam-diam" Apple Sudah Bayar Utang Investasi 10 Juta Dollar, lalu Apa?

Kompas.com - 20/02/2025, 06:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Apple Inc, perusahaan produsen ponsel iPhone, ternyata diam-diam sudah membayar utang investasi ke pemerintah Indonesia sebesar 10 juta dollar AS atau sekira Rp 163 miliar (asumsi kurs Rp 16.360).

Sebagai informasi, utang tersebut merupakan komitmen investasi pada periode 2020-2023.

"Sudah-sudah, dia (Apple) sudah kok, kita sudah terima. Jadi sudah, yang untuk 10 juta (dollar) kan, saya bisa menyampaikan bahwa sudah (diterima)," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang di Jakarta, Rabu (18/2/2025).

Jika Apple sudah melunasi utang investasinya, maka apa selanjutnya langkah Apple dan pemerintah?

Menurut Agus, tim dari Apple sudah bertemu dengan Kemenperin sebanyak tiga kali untuk membahas soal investasi.

Baca juga: Menperin Ungkap Apple Sudah Bayar Utang Investasi 10 Juta Dollar AS

Salah satu yang dibicarakan adalah pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Menurut Agus, negosiasi dengan Apple berjalan dengan baik.

"Doakan segera, segera, saya hanya mengatakan target saya, kita bisa close the deal," tuturnya.

"Menurut pandangan saya, negosiasinya berjalan baik," tambah Agus.

Investasi Apple di Indonesia jadi sorotan pengusaha Amerika Serikat (AS). Hal itu jadi sorotan karena menghambat penjualan iPhone sebagai produk perusahaan tersebut di Indonesia.

Pengusaha AS juga soroti persoalan ekspor buah apel asal AS ke Indonesia terkait dengan kebijakan bea non-tarif.

Baca juga: Mari Elka Pangestu Ungkap Pengusaha AS Soroti Sulitnya Investasi Apple di Indonesia

Dua sorotan pengusaha AS tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu dalam acara Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Rabu.

"Kemarin kami bercanda, berdiskusi tentang isu apa yang akan kami angkat. Mereka sebenarnya punya dua isu yang bernama sama, Apple. (Yakni buah) Apel Amerika yang masuk ke Indonesia karena hambatan karantina dan bea non-tarif. Dan Apple lainnya, yaitu (soal) iPhone, bukan?" ungkapnya.

Soal investasi Apple dan soal ekspor buah apel tersebut, Mari mengimbau untuk melakukan antisipasi, terutama di era kebijakan Trump 2.0.

"Kita harus mencari cara untuk mengarahkan hubungan kita dengan AS, atau apa pun yang akan terjadi, namun pada saat yang sama, kita tidak boleh terlalu terganggu dengan apa yang terjadi di AS," jelasnya.

"Jadi dalam hal bagaimana menanggapi AS, saya pikir kita punya pengalaman dari tahun 2018, sekarang mungkin akan lebih buruk, tapi kita akan melakukannya, meskipun defisit perdagangan kita kecil, kita akan tetap diminta untuk melakukan sesuatu, apa pun itu," tambah Mari.

(Dian Erika Nugraheny, Erlangga Djumena)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Ekbis
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau