Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Bantuan TNI soal Gabah, Wamentan: Jika Harga Anjlok, Petani Akan Merugi

Kompas.com - 19/02/2025, 21:14 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meminta bantuan penuh dari TNI untuk memastikan harga serapan gabah Perum Bulog stabil.

Sudaryono menekankan bahwa harga gabah kering panen (GKP) harus dijaga minimal Rp 6.500 per kilogram, sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

Permintaan ini disampaikan Sudaryono dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Teritorial Markas Besar TNI yang bertajuk “Sinergi Akselerasi Swasembada Pangan Nasional” di Denma Mabes TNI, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

“Jika harga anjlok, petani akan merugi dan dampaknya bisa mengganggu produksi musim tanam berikutnya. Oleh karena itu, saya meminta bantuan penuh dari TNI untuk memastikan serapan Bulog berjalan optimal dan harga tetap stabil,” kata Sudaryono.

Baca juga: Serapan Gabah Bulog Diklaim Meningkat Setelah Pergantian Pengurus

Sudaryono mengatakan, keterlibatan TNI sudah terbukti memberikan dampak positif dalam sektor pertanian, baik dari segi peningkatan produksi melalui program pompanisasi, optimalisasi lahan, dan pencetakan sawah, maupun dalam menjaga kestabilan harga pasca-panen.

Politikus Partai Gerindra tersebut mengungkapkan bahwa saat ini terdapat tantangan fluktuasi harga gabah yang sering merugikan petani.

Oleh karena itu, peran TNI sangat dibutuhkan agar tidak ada pihak yang membeli gabah di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).

“Dibeli lebih mahal boleh, dibeli lebih rendah tidak boleh. Ini aturan yang sudah ditetapkan Presiden. Kami minta bantuan penuh dari seluruh jajaran TNI untuk mengawal serapan Bulog agar harga gabah di tingkat petani tetap stabil,” tutur Sudaryono.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Mayjen Novi Helmy Prasetya mengungkapkan peran TNI dalam penyerapan gabah dari petani.

Novi mengatakan, Bintara Pembina Desa (Babinsa) akan dikerahkan untuk sosialisasi harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen.

“Kan TNI itu sampai ke bawah ada Babinsa, di desa-desa itu. Itu mengamankan. Mulai dari pasca-panen, memberikan sosialisasi. Itu kan memang ada tugasnya Babinsa,” kata Novi Helmy usai rapat koordinasi bidang pangan di kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

Novi mengatakan, Babinsa juga dikerahkan untuk pendataan. Meskipun, ia tak menyebut jenis pendataan tersebut. “Untuk memudahkan pendataan yang ada di sana, itu tugasnya Babinsa,” kata Novi. “Kemudian juga untuk mengamankan harga gabah, ini harus semuanya Rp 6.500 (per kilogram),” ujar mantan Asisten Teritorial Panglima TNI itu.

Dalam penyerapan gabah atau beras, Novi mengatakan bahwa Bulog akan bekerja sama dengan komando distrik militer (Kodim).

“Dalam penyerapan ini kan kami sudah ada pimpinan (Bulog) di wilayah. Kemudian kami sekarang juga bekerja sama dengan wilayah, ada di Kodim. Kemudian dengan penyuluh,” kata Novi.

TNI juga akan memanfaatkan gudang-gudang milik mereka sebagai tempat penyimpanan beras petani.

Baca juga: Bulog Diminta Serap 25.000 Ton Gabah per Hari Jelang Lebaran

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Ekbis
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau