Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Antre Sejak Subuh Demi Emas Antam, Serius Investasi atau Sekadar FOMO?

Kompas.com - 13/04/2025, 08:40 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pagi belum sepenuhnya terang ketika antrean panjang mulai terbentuk di depan butik emas Antam di gedung Setiabudi One, Kuningan, Jakarta Selatan. Pada Jumat (11/4/2025), Kompas.com memantau langsung bagaimana warga berdatangan sejak subuh, bahkan hingga mengular ke anak tangga bagian teras butik.

Pemandangan serupa terjadi di butik emas Antam kawasan Pulogadung. Pembeli membludak. Semuanya memiliki tujuan serupa: membeli emas logam mulia sebagai bentuk investasi.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan: apakah publik memang semakin sadar akan pentingnya investasi, atau ini hanya gelombang Fear of Missing Out (FOMO), istilah populer yang menggambarkan rasa takut tertinggal tren, yang sedang ramai dibicarakan?

Baca juga: Demam Emas Pasca Lebaran, Kala Toko-toko Emas di Cikini Diserbu Pembeli...

Harga emas Antam.dok. Shutterstock/QUON_ID Harga emas Antam.
Perencana keuangan Andy Nugroho memberikan pandangan bahwa waktu terbaik untuk berinvestasi sebenarnya adalah hari ini.

“Yang artinya sebenarnya kalau ada jargon yang menyatakan kalau kemarin tidak bisa berinvestasi yah sekarang saatnya,” ujar Andy saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/4/2025).

Baca juga: Harga Emas Sentuh Rp 1,9 Juta Per Gram, Saatnya Jual atau Tahan?

Secara khusus, Andy menilai bahwa memilih investasi emas Antam saat ini adalah langkah yang cukup tepat.

Dalam setahun terakhir, menurut catatan Kompas.com, keuntungan dari penjualan emas Antam mencapai 32,48 persen.

Tak heran jika masyarakat semakin tertarik. “Belakangan ini masyarakat juga sudah mulai melek untuk berinvestasi dan merasa emas logam mulia menjadi salah satu instrumen investasi yang menjanjikan,” jelas Andy.

Baca juga: Berapa Lama Investasi Emas Bisa Untung? Ini Tips dan Penjelasannya

Suasana Butik Emas Logam Mulia Antam di Gedung Antam, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025). ANTARA/Muzdaffar Fauzan Suasana Butik Emas Logam Mulia Antam di Gedung Antam, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).
Meski begitu, Andy tidak menampik bahwa ada unsur FOMO dalam tren ini. “Jadi kalau dibilang Fomo yah bisa jadi Fomo. Tapi ini Fomo yang positif,” pungkasnya.

FOMO atau Fear of Missing Out, dalam konteks ini merujuk pada keinginan kuat untuk ikut serta karena melihat banyak orang sudah mulai membeli emas dan mendapatkan untung.

Baca juga: Jual Emas demi Lunasi Rumah, Secuil Cerita Pejuang KPR yang Terjepit Ketidakpastian 2025

Apakah ini hanya tren sesaat atau permulaan dari kebiasaan baru yang lebih cerdas secara finansial? Waktu yang akan membuktikan.

Tapi untuk saat ini, ratusan orang memilih berdiri sejak dini hari demi sebatang emas, dan mungkin, rasa aman di masa depan.

Baca juga: Berangkat Setelah Shalat Shubuh demi Nomor Antrean Emas Antam...

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau